FBI Sebut Bos Tentara Bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin Punya Hubungan dengan Indonesia

28 Juni 2023, 14:04 WIB
FBI menyebut buronan Yevgeniy Viktorovich Prigozhin memiliki hubungan dengan Indonesia. /fbi.gov/

KABAR PRIANGAN - Federal Bureau of Investigation, Biro Investigasi Federal Amerika Serikat yang dikenal dengan singkatan FBI ternyata pernah mengunggah poster buronan kontra-intellijen terhadap Yevgeny Prigozhin.

Poster tersebut bahkan menyatakan bahwa pemimpin pemberontakan tentara bayaran Rusia tersebut memiliki hubungan dengan Indonesia.

Dalam poster tersebut, sang “koki putin” dicari oleh FBI atas dugaan keterlibatannya dalam konspirasi untuk menipu Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Timnas Bola Voli Putri Indonesia Gagal Juara AVC, Yolla Yuliana Nilai Satu-satu Penampilan Rekan-rekannya  

Dengan merusak, menghalangi, dan menggagalkan fungsi sah Komisi Pemilihan Federal, Kementerian Kehakiman AS, dan Kementerian Luar Negeri AS yang terjadi di Washington D.C., sejak awal tahun 2014 hingga 16 Februari 2018.

Federasi tersebut juga menyatakan bahwa Prigozhin merupakan penyandang dana utama Internet Research Agency (IRA) yang berbasis di St. Petersburg.

Taipan katering yang juga menjadi bos tentara bayaran Rusia ini diduga mengawasi dan menyetujui campur tangan politik dan pemilu AS, mencakup pembelian ruang server komputer, pembuatan ratusan akun online fiktif, dan menggunakannya secara fiktif.

Baca Juga: Benarkah Konsumsi Daging Kambing Sebabkan Hipertensi? Ini Kata dr. Zaidul Akbar

Ia juga diduga melakukan pencurian identitas warga AS dan menggunakan identitas tersebut untuk kepentingannya. Disinyalir, tindakan ini bertujuan untuk mengganggu sistem politik AS, termasuk Pemilihan Presiden pada tahun 2016 lalu.

FBI menyatakan bahwa bironya telah mengeluarkan surat perintah penangkapan federal untuk pria bernama lengkap Yevgeniy Viktorovich Prigozhin pada 16 Februari 2018 di Pengadilan Distrik Amerika Serikat untuk Distrik Kolombia.

Nama Indonesia tertera pada poster tersebut sebagai pihak yang dianggap memiliki hubungan dengan Prigozhin, selain dua nama negara lain, yaitu Rusia dan Qatar. Namun FBI tidak merinci hubungan apa yang dimiliki Prigozhin dengan Indonesia.

Baca Juga: Sinopsis Cinta Setelah Cinta 28 Juni 2023 Episode 540: Gadis Membobol Brankas Starla Saat Pingsan

Pada poster yang tidak disebutkan tanggal rilisnya, Prigozhin dan Grup Wagner dituduh telah mengerahkan 400 tentara untuk membunuh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky serta mendaftarkannya sebagai individu yang beresiko jika melakukan penerbangan internasional.

Lebih lanjut, FBI menjelaskan cara masyarakat memberikan informasi terkait Yevgeny Prigozhin:

"Jika Anda memiliki informasi tentang orang ini dan Anda berada di luar Amerika Serikat, harap hubungi kedutaan atau konsulat Amerika Serikat terdekat. Jika di dalam Amerika Serikat, harap hubungi kantor FBI setempat atau saluran bebas pulsa FBI di 1-800-CALL-FBI (1-800-225-5324). Anda juga dapat memberikan petunjuk di tips.fbi.gov," tulis FBI pada poster tersebut.

Baca Juga: Hasil D Academy Asia 6 Grup 1 Top 30: Peserta Asal Filipina Mampu Imbangi Indonesia

Sebagai panduan bagi orang-orang yang mungkin melihat Yevgeny Prigozhin, FBI menerakan keterangan fisik pria berusia 62 tahun ini:

Nama alias : Yevgeny
Tanggal lahir: 1 Juni 1961
Rambut: Botak
Jenis kelamin: Laki-laki
Kewarganegaraan: Rusia
Tempat lahir: Rusia
Mata: Cokelat
Ras: Kulit Putih
NCIC: W713167242

Imbalan yang dijanjikan oleh FBI untuk informasi Yevgeny Prigozhin dihargai hingga US$ 250 ribu atau sekitar Rp 3,745 miliar.

Baca Juga: Prediksi Skor Italia vs Norwegia di Euro U21 2023: Link Live Streaming, Head to Head dan Line Up Pemain

Nomor NCIC yang dicantumkan oleh FBI merupakan singkatan dari National Crime Information Center, yaitu database terkomputerisasi yang berisi informasi peradilan pidana yang terdokumentasi dan tersedia bagi hampir semua lembaga penegak hukum di AS, 24 jam sehari, 365 hari dalam setahun.

NCIC bertujuan membantu penegak hukum dalam menangkap buronan dan menemukan properti yang dicuri termasuk pencarian orang hilang dan melindungi personil penegak hukum dan masyarakat.

NCIC telah beroperasi di bawah konsep manajemen bersama antara Biro Investigasi Federal (FBI) dan pengguna peradilan kriminal negara bagian dan federal sejak awal beroperasi pada tanggal 27 Januari 1967.***

 

Editor: Dede Nurhidayat

Tags

Terkini

Terpopuler