Ketahui Siapa Grup Wagner yang Membelot dari Rusia, dan Apa Hubungannya dengan Vladimir Putin?

- 25 Juni 2023, 16:42 WIB
Vladimir Putin memberikan pidato singkat paska pemberontakan Wagner.*/ Twitter/ Gerashchenko_en
Vladimir Putin memberikan pidato singkat paska pemberontakan Wagner.*/ Twitter/ Gerashchenko_en /

KABAR PRIANGAN - Ketegangan antara Yevgeny Prigozhin, kepala kelompok milisi swasta Wagner Rusia dan Kementerian Pertahanan Rusia meledak dengan cara yang dramatis pada hari Jumat, 23 Juni 2023. Kepala tentara bayaran itu bersumpah untuk menghukum para pemimpin militer Rusia dengan mengatakan bahwa Menteri Pertahanan Sergei Shoigu telah mendalangi serangan rudal yang menewaskan sejumlah besar pejuangnya. Kremlin merespons dengan cepat, menyangkal serangan itu dan menuduh Prigozhin melakukan pemberontakan.

Dilansir dari japantimes.co.jp, konflik internal ini merupakan ujian terbesar bagi otoritas Presiden Vladimir Putin sejak ia mengirim pasukan ke Ukraina 16 bulan lalu. Dalam sebuah pidato singkat yang disiarkan di televisi pada hari Sabtu, 24 Juni 2023, Putin mengecam pemberontakan yang dilakukan oleh pasukan Wagner dan pemimpinnya sebagai "pengkhianatan" dan ia menjanjikan hukuman yang keras.

Apa itu Grup Wagner?

Grup Wagner didirikan oleh Yevgeny Prigozhin pada tahun 2014. Kompi Prigozhin dinamai Wagner, sesuai dengan nama panggilan komandan pertamanya, Dmitry Utkin, seorang pensiunan letnan kolonel pasukan khusus militer Rusia. Pasukan Wagner ini memiliki reputasi sebagai pasukan yang brutal dan kejam. 

Pada masa puncaknya, Wagner memiliki sekitar 50 ribu tentara bayaran, sebagian di antaranya adalah mantan narapidana. Grup Wagner ini adalah kelompok milisi yang bertempur di Ukraina. 

Amerika Serikat (AS) menetapkan kelompok ini sebagai organisasi kriminal transnasional pada awal tahun 2023 ini, selain itu Wagner telah dijatuhi sanksi oleh Australia, Kanada, Jepang, Inggris, dan Uni Eropa. 

Baca Juga: Terungkap, OceanGate Pernah Dituntut atas Tuduhan Penipuan Proyek Ekspedisi Wisata Bawah Laut

Kelompok ini telah beroperasi selama bertahun-tahun di medan perang di Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Latin, di mana mereka dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia yang meluas.

Wagner memiliki status hukum yang tidak jelas dan tentara bayaran secara teknis ilegal di Rusia. Kelompok ini beroperasi secara independen dari angkatan bersenjata resmi negara, dan baru-baru ini menolak tuntutan Moskow agar para anggotanya menandatangani kontrak resmi dengan militer.

Sebelum di Ukraina, personel Wagner juga dikerahkan ke Suriah, di mana Rusia mendukung pemerintah Presiden Bashar al-Assad dalam perang. Di Libya, mereka bertempur bersama pasukan komandan pemberontak Khalifa Haftar. Kelompok ini juga diyakini beroperasi di Republik Afrika Tengah dan Mali.

Baca Juga: Hadapi Piala Dunia U17 2023, Timnas Indonesia U17 Ditangani Pelatih Bima Sakti

Kemudian Prigozhin dilaporkan telah menggunakan pengiriman Wagner ke Suriah dan negara-negara Afrika untuk mendapatkan kontrak-kontrak pertambangan yang menguntungkan. Wakil Menteri Luar Negeri AS, Victoria Nuland mengatakan pada bulan Januari 2023 bahwa perusahaan ini menggunakan aksesnya ke emas dan sumber daya lainnya di Afrika untuk mendanai operasi-operasi di Ukraina.

Siapa Yevgeny Prigozhin dan apa hubungannya dengan Vladimir Putin?

Yevgeny Prigozhin, 62 tahun, adalah seorang pengusaha dan mantan narapidana asal Rusia yang dijuluki "koki Putin" karena adanya kontrak antara perusahaan kateringnya dengan Kremlin, hubungannya ini sudah terjalin lama dengan sang presiden. 

Pihak berwenang Amerika mengatakan bahwa Prigozhin mengendalikan sebuah peternakan troll (troll farm) yang dikenal sebagai Internet Research Agency untuk mencampuri pemilihan presiden AS tahun 2016. Pada 2022, Prigozhin mengonfirmasi bahwa ia menciptakan Wagner setelah bertahun-tahun menyangkal keterkaitannya dengan kelompok tersebut.

Baca Juga: Tim Investigasi Pemprov Jabar Sampaikan Rekomendasi dalam Masalah Al Zaytun, Mahfud MD: Akan Ada Tiga Tindakan

Troll farm adalah peternakan troll adalah organisasi yang mempekerjakan orang untuk membuat unggahan online yang sengaja menyinggung atau provokatif untuk menimbulkan konflik atau memanipulasi opini publik. Prigozhin sudah lama dianggap sebagai salah satu tangan kanan Putin. Namun seiring berjalannya waktu, Prigozhin semakin keras menentang kepemimpinan militer presiden Rusia di tengah meningkatnya jumlah kematian prajurit yang direkrut Wagner. 

Selama berbulan-bulan, Prigozhin menuduh Kementerian Pertahanan gagal memberikan dukungan yang memadai bagi pasukannya. Prigozhin mengunggah video-video provokatif di media sosial. Pada Mei lalu, ia mengancam akan menarik pasukannya keluar dari operasi jika mereka tidak mendapatkan pasokan, terutama amunisi.***

 

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x