Imran Khan dari Al Jazeera juga melaporkan dari Tel Aviv, mengatakan pada hari Jumat, 8 Desember 2023 bahwa beberapa orang Palestina yang ditahan dalam insiden tersebut telah dibebaskan.
Tanggapan para pemegang otoritas
Shawan Jabarin, direktur organisasi hak asasi manusia Al-Haq, mengatakan bahwa ia syok, ia mengatakan foto-foto itu mengingatkannya pada perlakuan terhadap para tahanan dan tawanan perang pada masa Perang Dunia II. "Ini tidak manusiawi, sama saja dengan penyiksaan dan lebih dari itu, ini adalah kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan," katanya kepada Al Jazeera.
Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania mengatakan bahwa para pria tersebut ditangkap secara sewenang-wenang"di Jalur Gaza utara setelah pasukan Israel mengepung dua tempat penampungan di kota Beit Lahiya selama berhari-hari.
Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania juga menyebut bahwa mereka dibawa dari sekolah Khalifa bin Zayed dan New Aleppo, yang keduanya berafiliasi dengan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA).
Ahmed Bedier, presiden dari kelompok keterlibatan sipil United Voices for America, menyebut foto-foto tersebut mengerikan, "Ini adalah cara untuk mempermalukan, ini adalah perang psikologis, yang dirancang untuk mematahkan semangat rakyat Palestina dan memberitahu mereka bahwa tidak ada tempat yang aman, termasuk tempat penampungan," katanya kepada Al Jazeera.
Outlet berita Al-Araby Al-Jadeed, yang juga dikenal sebagai The New Arab, mengatakan bahwa korespondennya, Diaa al-Kahlout, termasuk di antara mereka yang ditahan dan dibawa ke lokasi yang tidak diketahui.