Galakan Ketertarikan Membatik, Dekranasda Garut Gelar Pelatihan Membatik di Kalangan Millenial

9 Maret 2021, 10:07 WIB
Peserta pelatihan membatik berfoto usai kegiatan /kabar-priangan.com/ Aep Hendi/

KABAR PRIANGAN - Kabupaten Garut dikenal sebagai salah satu daerah pengrajin batik dengan kualitas terbaik. Hal ini dibuktikan dengan adanya Batik Garutan yang namanya sudah sangat terkenal dan menjadi buruan para wisatawan luar Garut bahkan luar Indonesia.

Pemkab Garut pun saat ini terus berupaya lebih meningkatkan minat masyarakatnya untuk membatik. Hal ini bukan hanya dilakukan untuk kaum ibu akan tetapi juga kalangan millenial.

Seperti yang dilaksanakan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Garut bekerja sama dengan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil (Diskop UKM) Kabupaten Garut, Senin (8/3/2021).

Baca Juga: Bupati Garut Lantik 4 Pejabat Tinggi Pratama, Jika Tak Penuhi Kinerja Digeser

Mereka menggelar kegiatan Pelatihan Vokasional Membatik Tingkat Dasar yang bertempat di Bukit Alamanda Resort, Kecamatan Tarogong Kidul.

Ketua Umum Dekranasda Garut, Diah Kurniasari, menyampaikan, dengan danya pelatihan ini diharapkan bisa meningkatkan minat bagi para peserta khususnya para kaum millenial.

Ke depannya, ia pun berharap agar pelatihan membatik ini bukan hanya untuk tingkat dasar akan tetapi untuk tingkat lanjutan hingga peserta bisa menjadi pembatik yang benar-benar profesional.

Baca Juga: Rekor Baru, Harga Cabai Rawit Merah Tembus Rp 150 Ribu Per Kilogram

“Setelah kita semua belajar dan mencoba untuk membatik, diharapkan bisa muncul ketertarikan yang lebih besar lagi sehingga para peserta nantinya ingin menjadi pembatik yang profesional. Kami pun akan upayakan agar pelatihan tak hanya berhenti di tingkat dasar akan tetapi harus lebih dalam lagi sehingga para peserta benar-benar mahir," ujar Diah.

Ia pun mengaku sangat bangga karena peserta pelatihan membatik ini tidak hanya terdiri dari kaum ibu akan tetapi banyak pula kalangan millenial. Dengan demikian, ke depannya akan terjadi regenerasi pembtik-pembatik handal yang bisa menghasilkan batik khas Garut yang selama ini sudah terkenal.

Selain itu, Diah juga berharap setelah mengikuti kegitan ini para peserta tak hanya mahir membatik. Lebih dari itu, para peserta juga harus mempunyai kecintaan yang sangat besar terhadap Garut sehingga mau lebih mengembangkan batik garutan.

Baca Juga: Pangandaran Gelar KBM Tatap Muka di Beberapa Kecamatan, Jumlah Siswa Dibatasi

Dengan adanya ketertarikan kaum millenial terhadap batik, Diah merasa opotimis bati garutan akan kembali berjaya dan lebih berkembang. Hal ini dikarenakan semangat baru dari kalangan muda yang tentunya akan lebih punya inovasi dalam pembuatan batik sehingga akan lebih menarik.

Senada dengan Diah, Kepala Diskop UKM Garut, Suhartono, juga berharap para peserta mampu menciptakan satu kegiatan usaha, khususnya di bidang batik garutan.

“Jadi tentu harapan pada pagi hari ini tidak sekadar melaksanakan satu pelatihan, kemudian adik-adik beserta ibu-ibu hadir terus pulang dan tidak ada tindak lanjutnya. Jadi supaya ada manfaatnya nanti kami harapkan setelah mendapatkan ilmunya itu, tolong diupayakan kerja sama antar peserta," kata Suhartono.

Baca Juga: Wagub Uu Dinilai 'Offside' Menutup Penambangan Pasir di Kaki Galunggung

Kemudian, tuturnya, hubungan dengan pembimbing pun harus terus dijalin supaya nanti ada jalinan kerja sama dalam rangka bagaimana kita bisa menciptakan satu kegiatan usaha.

Sementara itu Ketua Pelaksana Acara sekaligus Kepala Bidang Pengembangan Usaha Koperasi dan Usaha Mikro Diskop UKM Garut , Erni Herdiani, mengungkapkan pelatihan ini akan digelar dalam dua tahap dengan total peserta 60 perang.

“Kegiatan dilaksanakan selama dua hari yaitu tanggal 8 sampai dengan tanggal 9 Maret 2021, bertepat di Alamanda Resort. Kegiatan diikuti 60 peserta dan pada kesempatan ini dilaksanakan terlebih dahulu bagi angkatan pertama berjumlah 30 orang peserta dengan materi kegiatan teori dan praktek dasar membatik," ucap Erni.***

 

Editor: Sep Sobar

Tags

Terkini

Terpopuler