Akibat Jembatan Baru ke Pangandaran Ditutup, Jalur Alternatif Hingga Jalan Tikus ‘Diserbu’ Pengendara

28 Mei 2021, 10:09 WIB
JEMBATAN Baru (Jembar) tujuan Terminal Banjar atau Pangandaran dari arah Ciamis ditutup mulai Senin, 24 Mei 2021 selama lima bulan kedepan.* /Kabar-Priangan.com/D. Iwan/

KABAR PRIANGAN - Pembangunan Jembatan Citanduy 1 atau lebih dikenal Jembatan Baru ( Jembar) sekitar Pusdai Kota Banjar berdampak luas.

Namun selain itu, dampak penutupan Jembatan Baru ini, kondisi lalu lintas di jalan-jalan alternatif hingga jalan-jalan tikus menjadi lebih ramai dari biasanya.

Baik mobil maupun motor, mulai memadati jalur-jalur alternatif yang menghubungkan jalan Banjar-Pangandaran.

Baca Juga: Tak Terima Rumahnya Dilelang Bank, Pipit Layangkan Gugatan kepada Pemenang Lelang

Bahkan, jalan alternatif yang menantang, seperti melintasi jembatan gantung pun, kini mulai banyak dilalui oleh pengendara.

Contohnya seperti jalan tikus di jembatan gantung penghubung Banjar Kolot Kelurahan/Kec Banjar dengan Cipadung Kelurahan / Kec Purwaharja.

Kini, jembatan tersebut mengalami peningkatan lalu lintasnya, khusus pengendara sepeda motor.

"Sebenarnya, ngeri melintasi jembatan gantung itu. Selain banyak yang bolong, juga kalau malam hari, PJU yang menyala hanya sedikit dilintasan itu," ujar Ny Maryam, Kamis, 27 Mei 2021.\

Baca Juga: LSM Gibas Bentrok dengan Ormas Pemuda Pancasila, Kapolres : Kita Ajak Bersama Meredam Aksi Mereka

Dia mengaku khawatir saat melintasi kawasan itu saat malam hari. "Situasi malam rawan kecelakaan. Juga dikhawatirkan ada begal atau jambret yang akhir-akhir kian meresahkan," ujar Ny. Maryam diamini Muhidin, warga Banjar.

JEMBATAN Gantung penghubung Banjar Kolot Kelurahan/Kec. Banjar dengan Cipadung, Kelurahan/Kec Purwaharja, menjadi ramai dilintasi pengendara sepeda motor, sejak Jembatan Baru (Jembar) ditutup karena dalam proses renovasi, Kamis, 27 Mei 2021.*

Salah jalan

Sisi lain dampak dari ditutupnya Jembar ini, banyak pengendara yang salah jalan sehingga mereka ”puputeran” di Kota Banjar. Seperti diakui Marta, seorang wisatawan tujuan Pangandaran. Saat itu, dia mengakui salah jalan tujuan obyek wisata Pangandaran.

"Dari Bandung, kami harus putar-putar keliling Kota Banjar. Tidak tahu jalan. Karena, saat situasi malam, rambu petunjuk jalan tidak kelihatan secara jelas," ujar Marta.

Dampak dari pengalihan arus lalin dari Jembar ini, ternyata berdampak positif terhadap perekonomian warga Kota Banjar. Hal itu diakui oleh seorang penjual makanan di pinggir jalan.

Baca Juga: Di Garut Setiap Hari Terjadi Kasus Kematian Akibat Covid-19

"Saya mengalami peningkatan penjualan. Misal, kelapa muda yang terjual melonjak mencapai 30 persen. Mungkin karena masih semangat mudik dan balik lebaran juga sekarang ini," ujar penjual kelapa muda di kawasan Banjar Atas.***

 

Editor: Zulkarnaen Finaldi

Tags

Terkini

Terpopuler