Korban Tenggelam di Pantai Santolo Teknisi PT Telkom dan Tulang Punggung Keluarga, Keluarga Beharap Selamat

4 Juni 2021, 09:52 WIB
Dian Luthfi (23), wisatawan yang tenggelam dan hilang di Pantai Santolo, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, Rabu 2 Juni 2021 /kabar-priangan.com/ Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN - Pihak keluarga Dian Luthfi (23), wisatawan yang tenggelam dan hilang di Pantai Santolo, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, Rabu 2 Juni 2021 berharap agar jasad Dian secepatnya bisa ditemukan. Pihak keluarga berharap ada keajaiban sehingga Dian bisa ditemukan dalam kondisi selamat.

"Kami sangat berharap agar Dian bisa secepatnya ditemukan. Tentunya harapan terbaik, dia bisa ditemukan dalam kondisi selamat," ujar Dedi Iskandar (48), paman korban.

Ditemui di rumah duka di kawasan Kampung Cikubang, Desa Lebak Jaya, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Dedi mengungkapkan kesedihannya atas musibah yang menimpa keponakannya tersebut.

Baca Juga: Sering Terjadi Kecelakaan, BPBD Garut Imbau Wisatawan Patuhi Rambu Larangan Berenang di Pantai Selatan Garut

Perasaan yang sama juga dirasakan anggota keluarga yang lain serta para kerabat korban yang tentunya sangat merasa kehilangan.

Dedi menyebutkan, Dian terseret arus dan tenggelam di Pantai Santolo saat tengah berenag bersama tiga temannya.

Sebenarnya saat itu Dian sedang berusaha menolong salah seorang temannya yang terseret arus lebih dahulu tapi malah dirinya juga ikut terseret hingga akhirnya tenggelam sedangkan yang ditolongnya berhasil diselamatkan.

"Orang yang hendak ditolong Dian panik dan terus meronta-ronta sehingga membuat Dian kehilangan keseimbangan dan ikut terseret arus hingga akhirnya tenggelam. Sebenarnya sudah ada sejumlah perahu nelayan yang berupaya memberikan pertolongan akan tetapi tubuh Dian keburu tenggelam dan hingga kini belum berhasil dietemukan," katanya.

Baca Juga: Jelang Pilkades Serentak 2021, Pemkab Garut Gelar Deklarasi Pilkades Damai

Tim SAR Gabungan Mencari Korban Tenggelam di Pantai Santolo

Petugas SAR Gabungan terus melakukan pencarian terhadap korban tenggelam di kawasan Pantai Santolo, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut/ kabar-priangan.com/ Aep Hendy

Semasa hidupnya, tutur Dedi, Dian bekerja sebagai teknisi PT Telkom yang ditugaskan di daerah selatan Garut.

Setiap dua minggu sekali,  selalu pulang ke kampung halamannya di wilayah Kecamatan Karangpawitan untuk menengok neneknya yang sejak kecil merawatnya.

Di kalangan keluarga dan kerabat, tambahnya, Dian dikenal sangat baik dan suka menolong orang lain. Bahkan selama ini dia menjadi tulang punggung keluarga yang banyak membantu permasalahan ekonomi keluarganya.

Baca Juga: Hyung Jun Kim: Pemerintah Perlu Belajar Otonomi Daerah ke Muhammadiyah

Sementara itu, nenek Dian, Dede Amalia (62), nampak begitu terpukul dengan musibah yang menimpa cucu kesayangannya tersebut. Apalagi sejak kecil, Dian sudah tinggal dan diurus oleh dirinya.

Di tengah kesedihannya itu, Dede terlihat kurang baik kondisi sehatannya. Ia nampak begitu lemah dan seringkali menangis sambil menanyakan keberadaan cucu kesayangannya itu.

Ujang mana, iraha balikna (Ujang mana, kapan pulangnya)? Pertanyaan itulah yang selalu dilontarkan Dede kepada keluarganya.

Kondisi rumah duka di Kampung Cikubang, Desa Lebakjaya, Kecamatan Karangpawitan itu sendiri selalu ramai oleh anggota keluarga dan kerabat korban. Mereka semua berharap agar Dian dapat segera ditemukan.***

 



 

Editor: Sep Sobar

Tags

Terkini

Terpopuler