Pemakaman Jenazah Covid-19 di Ciwalen Garut Sempat Tertunda, Penyebabnya...

18 Juni 2021, 04:58 WIB
Suasana saat pemakaman jenazah korban Covid-19 di TPU Panyireupan, Jl. Bratayudha, Kel. Ciwalen, Garut Kota. Kamis (17/06/2021) /kabar-priangan.com/ Dindin Herdiana/

KABAR PRIANGAN - Pemakaman jenazah korban Covid-19 warga Kelurahan Regol di Makam Penyireupan, Jalan Bratayudha, Kelurahan Ciwalen, Kecamatan Garut Kota, Kamis 17 Juni 2021 sore sempat tertunda.

Pasalnya, ada sebagian warga mempertanyakan prosedur pemakaman.

"Jadi begini, tadi saat peti jenazah akan dimasukan ke liang lahat tiba tiba ada warga mempertanyakan prosedur pemakaman. Karena saat pemakaman tidak ada satu pun pejabat kelurahan yang hadir. Makanya pemakaman sempat tertunda sekitar 30 menitan" kata Dedi Setiadi salah seorang penggali kubur.

Baca Juga: Pemkab Garut Batasi Kegiatan Masyarakat, Rudy Gunawan: Kalau 'Seren Sumeren' Akad Nikah Jangan Terlalu Lama

Keluarga almarhum menjelaskan, sebelumnya pihaknya telah menempuh prosedur, yakni melaporkan rencana pemakaman ke pihak kelurahan Regol.

"Namun saat pemakaman tidak ada satu pun yang hadir pihak dari kelurahan Regol," ucapnya.

Sementara itu, Ketua RW 04, Kelurahan Ciwalen, Roni Rahayu mengatakan, sebenarnya tidak ada penolakan oleh warga tentang pemakaman jenasah korban covid-19 di TPU Panyireupan tersebut.

Baca Juga: Duga Ada Praktik Manipulasi Data Covid- 19, Mahasiswa Demo Dinkes Kabupaten Tasikmalaya

"Yang saya lihat. Masalah ini hanya miskomunikasi saja." ujar Roni seusai pemakaman.

Artinya begini, almarhum berada di kelurahan Regol, dan keluarga almarhum sudah melaporkan rencana pemakaman ini ke pihak kelurahan Regol. Semantara TPU Penyireupan berada diwilayah RW 04, Kelurahan Ciwalen.

"Nah ini miskomunikasi, karena dari pihak kelurahan Regol tidak ada koordinasi dengan pihak kelurahan Ciwalen" ujarnya.

Baca Juga: Sebanyak 1.329 Pesantren di Jabar Lolos Seleksi OPOP

Menurut Roni, mestinya saat pemakaman itu dihadiri oleh unsur kelurahan, misalnya Babinda atau Babinmas atau lurah sendiri.

"Tadi, kan, awal awal tidak ada siapa siapa. Makanya warga mempertanyakan. Setalah ramai baru Pak Lurah datang, pak camat datang," ujar Roni.

Atas kejadian ini, warga maupun keluarga sangat menyesalkan tertundanya pemakaman almarhum.

"Mudah-mudahan kejadian ini tidak terulang lagi. Di makam Panyireupan ini juga sebelumnya sudah ada lima orang korban Covid-19 yang telah dimakamkan, semuanya lancar-lancar
saja." kata Ujang Iwan warga setempat. ***

 

 

Editor: Sep Sobar

Tags

Terkini

Terpopuler