Tabung Oksigen di Garut Langka dan Harganya Melonjak 150 Persen

15 Juli 2021, 03:46 WIB
Heri Gunawan Kabid Perdagangan Disperindag Garut /kabar-priangan.com/ Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN - Hingga saat ini, keberadaan tabung oksigen di Kabupaten Garut masih langka, padahal di sisi lain tingkat kebutuhannya terus melonjak.

Tak hanya langka, harga tabung oksigen di Garut pun kini melonjak hingga di atas 150 persen dibanding sebelumnya.

Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Garut, Heri Gunawan, menyebutkan pihaknya telah melakukan peninjauan terkait ketersediaan tabung oksigen.

Baca Juga: RSUD Garut Kekurangan Ventilator untuk Pasien Covid- 19

Peninjauan dilakukan di tiga depot oksigen yang ada di wilayah Kabupaten Garut, yakni Sigi, Tawakal, dan Tazman.

"Menyusul adanya informasi masih sulitnya untuk mendapatkan oksigen, kami tadi telah melakukan peninjauan langsung ke depot. Ada tiga depot yang telah kita datangi yakni Sigi dan Tawakal yang berlokasi di wilayah Kecamatan Karangpawitan, serta Tasman yang berlokasi di Jalan Pembangunan, Tarogong Kidul," ujar Heri, Rabu 14 Juli 2021.

Disebutkannya, hasil peninjauan di tiga depot tersebut, ternyata oksigen memang masih langka.

Baca Juga: Utusan Ridwan Kamil Janji Bantu 1.000 Tabung Oksigen, Tapi yang Datang Hanya 10 Tabung

Di depot oksigen Sigi yang memiliki 500 tabung ternyata yang bisa terisi hanya 15 tabung saja.

"Demikian pula di depot oksigen Tawakal yang memiliki 200 tabung, yang terisinya juga sama hanya 15 tabung. Yang agak banyak mungkin di depot oksigen Tasman yang di Jalan Pembangunan. Di sana kami mendapatkan ada 100 tabung yang satu tabungnya berisi 6 kubik yang terisi akan tetapi itu dari jumlah tabung mencapai 800," katanya.

Ini diakui Heri menunjukan bahwa di Kabupaten Garut saat ini masih terjadi kelangkaan tabung oksigen.

Baca Juga: Bupati Garut Harap PPKM Darurat tak Diperpanjang Pemerintah Pusat, Begini Alasannya

Kelangkaan terjadi karena memang pasokan dari agen baik yang di Bandung maupun di Tasikmalaya memang minim dibanding biasanya.

Selain keberadaannya yang masih langka, Heri juga menyebutkan jika harga tabung oksigen saat ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

Berdasarkan keterangan dari tiga pemilik depot oksigen yang telah didatanginya, satu tabung dengan kemasan 6 kubik itu dibeli dari agen dengan harga Rp80.000 hingga Rp100.000 padahal sebelumnya hanya Rp38.000 hingga Rp40.000.

Baca Juga: Pekerjakan Karyawan Lebih 50 Persen, PT APL Didenda Rp50 Juta Pada Sidang Tipiring PN Kota Banjar

Namun meski harganya mahal, pihak depot tak bisa berbuat banyak karena kenaikan harga tabung oksigen ini bukan hanya terjadi di Garut saja tapi juga di daerah lainnya. Apalagi saat ini keberadaannya pun sulit didapatkan atau langka.

Heri menyampaikan, tabung oksigen di Garut selama ini tidak hanya digunakan untuk keperluan medis akan tetapi juga untuk keperluan yang lainnya. Oksigen di Garut juga dipakai oleh para penjual ikan dan juga tukang las.

Baca Juga: Covid- 19 Terus Menggila, ICMI Kota Banjar Usulkan Indonesia Berdzikir

Namun pada masa seperti ini dimana terjadi peningkatan kebutuhan oksigen serta langkanya pasokan, maka sesuai intruksi Bupati Garut, penggunaan oksigen lebih diutamakan untuk kebutuhan medis terutama para pasien Covid-19 dan juga pendeita gangguan pernapasan lainnya.

"Sesuai arahan pimpinan, kami untuk saat ini lebih memprioritaskan penggunaan oksigen untuk menolong pasien Covid-19 serta pelayanan untuk pasien yang sesak napas. Kami berharap kelangkaan dan mahalnya harga oksigen ini tidak berlangsung lama karena tentu akan sangat merepotkan apalagi saat ini tingkat kebutuhannya yang melonjak hingga empat kali lipat," ucap Heri.***

 

Editor: Sep Sobar

Tags

Terkini

Terpopuler