1.800 Siswa Keluarga Kurang Mampu di Kota Banjar Dibantu Program Abatasa

16 Juli 2021, 19:20 WIB
INISIATOR Program Abatasa, sekaligus Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar, Drs. Ahmad Yani, M. Pd., menyempatkan difoto bersama seusai menyerahkan bantuan uang program Abatasa di aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar, Jumat 16 Juli 2021. /kabar-priangan.com/ D. Iwan/

KABAR PRIANGAN - Sejak program Abatasa (Anak Banjar Tetap Sekolah) digulirkan di Kota Banjar selama tiga tahun sampai tahun 2021, sebanyak 1.800 pelajar diberi bantuan keuangan antara Rp500.000 sampai dengan Rp600.000.

Pada semester pertama tahun 2021, sebanyak 403 pelajar mendapat bantuan program Abatasa.

Bantuan tersebut secara simbolis diberikan kepada perwakilan pelajar SMP dan SD, di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayan (Disdikbud) Kota Banjar, Jumat 16 Juli 2021.

Baca Juga: Kadisdikbud Kota Banjar Jadi Terdakwa Pelanggaran PPKM Darurat, Hakim Jatuhkan Denda Pidana Rp1 Juta

Bantuan Abatasa ini diserahkan langsung oleh pelopor program Abatasa, sekaligus Kabid Pendidikan Dasar Disdikbud Kota Banjar, Drs. Ahmad Yani, M. Pd.

Menurut Ahmad Yani, bantuan Abatasa untuk jenjang SD diberikan sebanyak 343 siswa dan jenjang SMP sebanyak 60 siswa.

"Bantuan Abatasa yang diberikan selama tiga tahun, mulai tahun 2019 sampai 2021 bersumber dari Baznas Kota Banjar," ujarnya.

Adapun total bantuan uang program Abatasa semester pertama 2021 itu bersumber dari Baznas Kota Banjar totalnya sebesar Rp201.500.000.

Baca Juga: Pedagang Pasar Geruduk Kantor Wali Kota Banjar, Protes PPKM Darurat 

"Masing-masing siswa memperoleh bantuan Rp 500 ribu," ujar Ahmad Yani seraya menjelaskan, tahun pertama 2019 lalu sebesar Rp 600 ribu per siswa.

Menurutnya, di antara penyebab lebih kecilnya bantuan yang diserahkan tahun 2021 kepada masing-masing siswa, karena jumlah siswa yang menerima bantuan lebih banyak dibanding tahun pertama itu.

"Syarat siswa penerima bantuan program Abatasa, diharuskan belum menerima bantuan dari pemerintah, seperti bantuan KIS, PKH atau bantuan lain yang bersumber dari pemerintah," katanya.

Baca Juga: Pemprov Jabar Luncurkan Fitur Pencarian Penyebaran Oksigen Lewat Pikobar

Selain itu, siswa yang berhak menerima program Abatasa diharuskan berasal dari keluarga kurang mampu dari sudut ekonomi. Dibuktikan surat keterangan dari pemerintah desa/ kelurahan.

Menurutnya, digulirkannya program Abatasa, bertujuan memberikan jaminan untuk anak Banjar yang berusia  7 sampai 15 tahun tetap mendapatkan akses pelayanan pendidikan dasar, sehingga bisa menurunkan angka putus sekolah dasar di Kota Banjar.

Selain itu, juga untuk mendorong partisipasi sekolah pendidikan dasar, juga diharapkan dari bantuan keuangan itu mampu meringankan biaya personal pendidikan.

Baca Juga: Pemkab Garut Gelar Doa Bersama Minta Sang Khalik Akhiri Pandemi Covid- 19

"Siswa yang menerima bantuan program Abatasa, diutamakan warga Kota Banjar," ujarnya.

Menurut Ketua Baznas Kota Banjar, H. Abdul Kohar, bantuan untuk sektor pendidikan dan diserahkan melalui program Abatasa itu, diantaranya bersumber dari zakat PNS di Kota Banjar.

"Rencana awal bantuan diberikan kepada 500 siswa. Berhubung situasi pandemi dan banyak yang membutuhkan bantuan korban terdampak Covid-19 seperti yang isoman itu, akhirnya saat ini hanya diserahkan untuk 403 siswa saja," ujarnya.

Baca Juga: Pekerjakan Karyawan Lebih 50 Persen, PT APL Didenda Rp50 Juta Pada Sidang Tipiring PN Kota Banjar

Di antara penerima bantuan, Rosita Susilowati siswi dari SMPN 5 Banjar dan Suci Ramadani dari SDN 3 Banjar, mengucapkan terima kasih kepada pelopor program Abatasa, Dinas Pendidikan dan Baznas Kota Banjar.

"Terima kasih atas semua bantuan yang kami terima selama ini. Bantuan ini menjadi spirit belajar. Semoga saja berkelanjutan," ujar Rosita dan Suci.

Hal senada dikatakan orangtua siswa penerima bantuan, Yudi Diarnadi. " Bantuan ini sangat bermanfaat saat situasi pandemi Covid-19 dan serba sulit ekonomi, kami merasa terbantu," ujarnya.***

 

Editor: Sep Sobar

Tags

Terkini

Terpopuler