Dibuka Ketua DPD RI, Festival Adat Kerajaan Nusantara Berlangsung Sederhana

29 September 2021, 15:55 WIB
Penabuhan gong oleh Ketua DPD RI AA Lanyalla Mattalitti, sebagai tanda dibukanya FAKN ke-1 /kabar-priangan.com/Taufik Rohman/

KABAR PRIANGAN - Festival Adat Kerajaan Nusantara (FAKN) ke-1, yang diselenggarakan di Keraton Sumedang Larang, Kabupaten Sumedang, kini telah resmi dibuka. 

Pembukaan FAKN ke-1 ini, secara simbolis ditandai dengan pemukulan gong oleh Ketua DPD RI AA Lanyalla Mattalitti, di Halaman Gedung Negara, atau Komplek Karaton Sumedang Larang, Rabu 29 September 2021.

Dalam pelaksanaannya, kegiatan FAKN tersebut terlihat sangat sederhana, karena sebagian besar rangkaian acaranya dilaksanakan secara virtual.

Baca Juga: Sebanyak 1.120 Orang Calon Praja Resmi Dikukuhkan Menjadi Muda Praja IPDN Angkatan XXXII 

Namun demikian, kesederhanaan ini tidak lantas menghilangkan makna penting dari kegiatan FAKN. Sebab, tujuan utama dari kegiatan tersebut tiada lain untuk menjali tali silaturahmi diantara para raja/sultan se-nusantara, sekaligus untuk menjaga atau memelihara nilai-nilai luhur budaya bangsa.

Seperti diungkapkan Radya Anom Keraton Sumedang Larang, Rd. Luky Djohari Soemawilaga, selaku penyelenggara kegiatan dari Keraton Sumedang Larang.

"Kegiatan ini, merupakan salah satu agenda silaturahmi para raja dan sultan se-nusantara yang tergabung dalam Majelis Adat Kerajaan Nusantara. Jadi walaupun kegiatannya sederhana, tapi nilai-nilai luhur adat budayanya tetap melekat," kata Luky.

Baca Juga: Puluhan Raja dan Sultan akan Bahas Isu RUU Adat Kerajaan Nusantara Dalam Musyawarah Agung

Menurut Luky, meski FAKN ini diselenggarakan di masa pandemi, tetapi secara keseluruhan, pelaksanaannya tetap berjalan sesuai harapan. Walaupun dalam pelaksanaannya, memang ada beberapa agenda yang terpaksa harus dihilangkan, karena khawatir akan menimbulkan potensi penyebaran Covid-19.

Dikatakan Lucky, sesuai daftar registrasi yang tercatat di panitia, kegiatan FAKN ini diikuti oleh 44 raja/sultan se-nusantara. 

Beberapa raja/sultan yang hadir mengikuti kegiatan FAKN ini, lanjut Luky, diantaranya PYM Lida Tjekorda Ngurah Jambe Pemecutan SH Raja Denpasar EX, PYM SPDB Des Pangeran Edward Syah Pemonig SH, MH. Sultan Yang Dipertuan Ke-23, PYM Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Paku Alam X Yogyakarta, PYM RP Muchtar Atmokusumo M.AK Kesultanan Sumenep Jawa Timur, PYM Leopold Nicholas Nisnoni BBA Kerajaan Kupang NTT, YM Pangeran Mohammad Gozali Mudaftar Sjah Kesultanan Ternate, PYM Yesaya Robert Maurits Koroh Kerajaan Amrani NTT, PYM Tuanku Malimud Aria Lamajiji Perkasa Alam Shah Kesultanan Deli Sumatra Utara, PYM La Ode Darifuddin SPD Kerajaan Wanse Wakatobi Sulawesi Utara, dan puluhan raja/sultan lainnya.

Baca Juga: Pembebasan Lahan Tol Cisumdawu Telat, Diduga Karena Abaikan Aturan

Menurut Luky, selain sebagai ajang silaturahmi bagi para raja dan sultan, kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan promosi pesona Indonesia, serta memberikan wawasan kepada masyarakat tentang keraton dan kerjaan yang resmi atau sudah diakui oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Keraton adalah pilar utama berdirinya NKRI. Melalui FAKN ini, diharapkan bisa menjadi bahan pengetahuan bagi masyarakat tentang keberadaan keraton," katanya.

Dijelaskan Luky, sebagaimana diketahui, dalam pelaksanaan FAKN ini memang banyak rangkaian acara yang dihilangkan. Hal itu, terpaksa dilakukan dalam upaya mencegah potensi penyebaran Covid-19. 

Baca Juga: Pengelola Apartemen Easton Park Siapkan Fasilitas Lengkap Jelang Perkuliahan Tatap Muka

Sebab, apabila semua rangkaian acara yang telah direncanakan itu tetap dilaksanakan, khawatir nantinya akan menimbulkan kerumunan yang lebih besar.

Maka dari itu, untuk mensiasatinya, pihak Keraton Sumedang Larang selaku penyelenggara kegiatan terpaksa harus membatasi beberapa agenda dalam FAKN ini. Salah satunya, menghilangkan acara kirab prajurit keraton, pameran pusaka keraton, penampilan kesenian tiap daerah, dan beberapa rangkaian kegiatan lainnya.

Atas pertimbangan tersebut, maka pihaknya hanya bisa melaksanakan beberapa agenda kegiatan saja, yakni Royal dinner, Opening Ceremony Dress Code Pakaian Adat kebesaran, dan terakhir Musyawarah Madya yang dilaksanakan secara tertutup di Gedung Negara nanti malam. 

Baca Juga: Malam ini Raja dan Sultan Se-Nusantara Kumpul di Keraton Sumedang Larang

"Jadi jangan heran kalau kegiatan ini hanya dilaksanakan secara sederhana. Semua ini, semata-mata untuk mengantisipasi potensi terjadinya penyebaran Covid-19," tutur Luky.***

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler