Sempat Trauma, Gibran Remaja yang Hilang Enam Hari Siap Mendaki Kembali Gunung Guntur

27 Oktober 2021, 21:43 WIB
Muhammad Gibran Arrasyid (14), remaja yang sempat dinyatakan hilang selama 6 hari di kawasan Gunung Guntur saat berkunjung di kawasan Cilopang, Gunung Guntur, Rabu 27 Oktober 2021. Gubran mengaku kini trauma yang diraskannya kaitan dengan Gunung Guntur sudah hilang bahkan kini ia sudah siap melakukan pendakian kembali di Gunung Guntur.* /kabar-priangan.com/Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN - MUHAMMAD Gibran Arrasyid (14), pendaki yang sempat dinyatakan hilang di kawasan Gunung Guntur Garut hampir sepekan lamanya, mengaku sempat mengalami trauma mendalam.

Jangankan untuk mendekati kawasan Gunung Guntur, sekedar untuk melihatnya pun diakui Gibran, ia merasa sangat takut.

"Pada awal-awal saya kembali ke rumah, saya memang sempat mengalami trauma dengan Gunung Guntur. Jangankan untuk mendekati, sekedar melihat
Gunung Guntur dari kejauhan pun saat itu saya sangat takut," ujar remaja warga Kampung Citangtu, Desa Citangtu, Kecamatan Pangatikan itu.

Dinyatakan hilang selama 6 hari di kawasan Gunung Guntur diakui Gibran tentu menimbulkan perasaan yang tak mudah terlupakan. Apalagi dirinya mengalami hal-hal mistik yang secara nalar manusia sangat tak masuk akal.

Tak heran kalau selama beberapa hari pascaditemukan, dirinya mengalami trauma sehingga sama sekali tak berani melihat gunung yang terlihat sangat kokoh meski dari kejauhan sekalipun.

Baca Juga: Tangis Orang Tua yang Anaknya Hilang di Gunung Guntur: Cepat Kembali Nak, Kami Menunggumu di Sini!

Oleh karena itu pulalah ia selalu memalingkan mukanya ketika tanpa sengaja melihat gunung yang berada di wilayah Kecamatan Tarogong Kaler tersebut.

Namun diakui Gibran, perasaan trauma itu sedikit demi sedikit berkurang setelah dirinya menjalani trauma healing. Bahkan kini, perasaan trauma itu sudah benar-benar hilang dan ia mulai berani menatap kekokohan Gunung Guntur dengan tegar.

Lebih dari itu, Gibran bahkan mengakui saat ini dirinya sudah mulai berani berkunjung ke kawasan kaki Gunung Guntur. Bahkan, dirinya pun dengan penuh keyakinan menyatakan kesiapannya untuk melakukan pendakian lagi di Gunung Guntur.

"Alhamdulillah rasa traumanya kini sudah hilang. Saya mulai berani mendatangi kawasan Gunung Guntur bahkan untuk melakukan pendakian sekalipun saya sudah siap," kata Gibran saat ditemui di sela kunjungannya ke Cilopang yang berada di kawasan kaki Gunung Guntur, Rabu, 27 Oktober 2021.

Diungkapkannya, saat ini perasaannya sudah bisa berdamai dengan rasa ketakutan yang sebelumnya selalu menghantuinya dengan segala sesuatu yang
berkaitan dengan Gunung Guntur.

Baca Juga: Malam Ini Sungai Cipalebuh Meluap, Sejumlah Kawasan di Pameungpeuk Garut Dilanda Banjir

Bahkan kini di lubuk hatinya malah terdapat rasa rindu untuk kembali bercengkrama dengan keindahan alam Gunung Guntur.

Sebagai bagian dari program trauma healing yang dijalaninya, tutur Gibran, saat ini dirinya sudah mulai aktif melakukan pendakian walaupun baru sebatas di bukit-bukit kecil.

Sebenarnya ia pun sudah sangat ingin melakukan pendakian kembali di kawasan Gunung Guntur, hanya saja belum
mendapai restu dari orangtuanya.

Jika orangtuanya sudah memperbolehkannya untuk melakukan pendakian di Gunung Guntur, tambahnya, maka ia akan melakukannya tapi tentunya dengan ditemani pembimbing.

Hal ini menurutnya bukannya untuk menantang, akan tetapi ia memang sangat menikmati saat melakukan pendakian di Gunung Guntur walau diakhiri dengan peristiwa yang sama sekali tak pernah terbayangkan sebelumnya, yakni ia dinyatakan hilang selama 6 hari.

Sebagaimana sempat diberitakan, Gibran sempat menghebohkan warga Garut bahkan juga warga di luar Garut karena ia dinyatakan hilang saat melakukan pendakian di Gunung Guntur sejak Minggu, 19 September 2021.

Ia baru berhasil ditemukan pada Jumat, 24 September 2021 atau tepatnya ia hilang mselama 6 hari.

Baca Juga: Kabar Baik, Pasien Covid-19 di Garut Turun Drastis, Kadinkes : Tetap Jangan Lengah Prokes!

Sejumlah cerita mistik pun kemudian diungkapkan Gibran selama ia dinyatakan hilang. Salah satunya ia mengaku hanya beberapa jam saja terpisah mdari teman-temannya padahal sebenarnya sudah selama 6 hari.

Gibran pun mengaku selama itu ia tak pernah menjumpai malam hari, tapi hari yang dialluinya di alam sana terus siang hari.

Tak hanya itu, Gibran juga menyampaikan sejumlah pengakuan mengejutkan lainnya yang secara logika sangat tak masuk akal, salah satunya ia merasa berada di dunia lain
beberapa saat setelah buang air kecil.

Selama berada di dunia lain itu pula Gibran merasa dirinya tak tinggal sendirian tapi banyak orang lain yang menemaninya, sehingga tak pernah merasa kesepian meski harus terpisah dari teman-temannya.

Begitu pun dengan makanan dan minuman, selama ini ia tak pernah merasa kesulitan karena ada orang yang selalu memberikannya.***

Editor: Teguh Arifianto

Tags

Terkini

Terpopuler