Kondisi Jalan Blok Batugajah Membuat Warga Kesal dan Khawatir, Dari Masalah PJU Mati hingga Jalan Berlumpur 

16 November 2021, 19:58 WIB
Petugas mengevakuasi korban dan kendaraan yang mengalami kecelakaan masuk jurang sedalam 21 meter di sekitar Tugu Batugajah Dusun Cilengkong Desa Neglasari, Kecamatan Banjar Kota Banjar, Senin 15 November 2021 sekitar pukul 21.30 WIB.* /kabar-priangan.com/D. Iwan

KABAR PRIANGAN - Jalan Banjar-Neglasari yang lebih dikenal Jalan Blok Junti-Batugajah Desa Neglasari Kecamatan Banjar Kota Banjar, akhir-akhir ini  menjadi sorotan masyarakat dan pengguna jalan kawasan tersebut. 

Tak sedikit warga curhat di media sosial karena merasa kesal atas lambatnya penanganan persoalan penting yang dirasakan masyarakat.

Beragam permasalahan yang disoal publik dan mengemuka di Banjar saat ini, diantaranya saat malam hari kondisi penerangan jalan umum (PJU) mati sehingga kawasan itu gelap gulita.

Baca Juga: Mobil City Terjun Bebas ke Jurang Batugajah, Saat Kondisi Lampu PJU Mati dan Jalan Berlumpur Disorot Warga

Lokasinya tak jauh dari tempat pemakaman umum (TPU) yang luas dan memanjang. Pohon besar di kawasan itu pun berpotensi roboh.

Bersamaan musim hujan, kecemasan warga bertambah. Selain khawatir pohon tumbang, banyak warga protes karena keberadaan lumpur dari penggalian gunung sekitarnya yang mengalir ke badan jalan.

Kondisi jalan pun menjadi licin sehingga membahayakan pengguna jalan provinsi yang melintasi wilayah tersebut.

Baca Juga: Jengkel karena Pemkab Tasikmalaya Lambat, Warga Salopa Swadaya Aspal Jalan, Mestinya Pemerintah Malu

Salah seorang warga Neglasari, Ucu Herman, mengatakan, kondisi lampu PJU mati di kawasan Junti-Batugajah sudah berlangsung hampir sepekan ini yang berkisar 10 tiang.

"Jalan Blok Junti-Batugajah menjadi gelap gulita, mirip masuk goa saja. Kekhawatiran dan kejengkelan warga kian komplet karena saat musim hujan tanah penggalian gunung sekitar SUTET mengalir ke jalan yang saluran airnya tertutup matrial tanah," kata Ucu.

"Tentu saja jalan menjadi licin. Belum lama ini, di kawasan itu pengendara sepeda motor jatuh dan mobil masuk jurang sampai pengendaranya masuk rumah sakit. Miris," ujar Ucu.

Baca Juga: Kebakaran di Tangki Kilang Pertamina Cilacap Diduga Akibat Petir, Ini Kata BMKG

Persoalan ini dikeluhkan juga oleh Joko Nurhidayat, Deni RW, Kokom Komariah, serta sejumlah warga lainnya.

Warga yang berdomisili di Neglasari, Situbatu, maupun Desa Cibeureum Kecamatan Banjar, Kota Banjar, merasa kesal atas lambatnya respons pemerintah dalam menanggulangi persoalan yang dirasakan masyarakat selama itu. Tak sedikit warga meng-update dan curhat di media sosial.

"Pejabat publik dan instansi terkait kami yakin melek medsos dengan segala fasilitas yang diberikan pemerintah. Diharapkan dengan curhat di medsos lebih cepat direspons," ujar Joko Nurhidayat, mantan Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kota Banjar, Selasa 16 November 2021.

Baca Juga: PPKM Jawa Bali Diperpanjang, Ini Pembagian Level di Inmendagri No.60 Tahun 2021

"Semoga curhatan warga dibaca langsung oleh pejabat terkait atau atasan tertingginya," tutur Joko, menambahkan.

Menurut Kokom, saat ada mobil masuk jurang pada Senin 15 November 2021 malam, semua PJU di kawasan tersebut dalam keadaan mati. "Ih serem, malam-malam poek. Dekat makam lagi," ujarnya.

Menjawab keluhan terkait PJU Junti-Batugajah Neglasari, Kasubag UPTD Laboratorium Bahan Konstruksi dan Kelistrikan Kota Banjar, Asep Bunyamin, langsung angkat bicara.

Baca Juga: Rapat Desa di Aula Jadi Cekcok Mulut, Perangkat Desa Tikam Kadus dengan Gelas Kopi

"Sesaat ada keluhan PJU, kami langsung ke lapangan. Saat ini PJU itu sudah kembali menyala, caang baranang lagi. Untuk mengetahui kondisi PJU, kami rutin patroli malam," ujar Asep saat dihubungi kabar-priangan.com/Harian Umum Kabar Priangan, Selasa 16 Februari 2021 siang.*

Editor: Arief Farihan Kamil

Tags

Terkini

Terpopuler