Geram 14 Tahun Irigasi Ciramajaya Tak Berfungsi, Warga dari Empat Desa 'Ontrog' Gedung Bupati Tasikmalaya

29 November 2021, 18:07 WIB
Sekitar seribuan massa dari empat desa di Kecamatan Tanjungjaya Kabupaten Tasikmalaya melakukan unjuk rasa di halaman Gedung Bupati Tasikmalaya, Senin 29 November 2021.* /Kabar-Priangan.com/Aris Mohamad Fitrian

KABAR PRIANGAN - Sekitar seribuan massa dari empat desa di Kecamatan Tanjungjaya Kabupaten Tasikmalaya melakukan unjuk rasa di halaman Gedung Bupati Tasikmalaya, Senin 29 Movember 2021.

Mereka menuntut pemerintah daerah lebih peka terhadap pembangunan infrastruktur ke wilayahnya. Salah satunya dengan melakukan normalisasi saluran irigasi Ciramajaya (primer dan skunder) yang semestinya mengalir ke empat desa di Kecamatan Tanjungjaya.

Soalnya sudah lebih dari 14 tahun tidak berfungsi akibat kerusakan saluran hingga sedimentasi atau pendangkalan aliran. Selama itu, warga menilai Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya maupun PSDA Ciwulan-Cilaki yang mengelola irigasi tersebut seolah diam tanpa ada upaya memperbaiki.

Baca Juga: Perjalanan Panjang 23 Tahun FKPAT, Harus Bisa Menjadi Pelopor dalam Menjaga Kelestarian Lingkungan

"Aksi ini puncak kekesalan warga empat desa di Kecamatan Tanjungjaya yakni Desa Tanjungjaya, Cintajaya, Cibalanarik, dan Cilolohan, yang selama 14 tahun merasakan saluran irigasi tidak mengalir. Malah dipenuhi sampah dan rumput ilalang," ujar Koordinator Lapangan Aksi, Oos Basor.

Karena tidak adanya pasokan air, dampaknya selama 14 tahun itu lebih dari 800 hektar lahan pertanian warga kekeringan tidak bisa ditanami padi.

Masyarakat akhirnya hanya menanam palawija seperti singkong, kacang tanah, dan jagung guna memanfaatkan lahan pertanian yang kering. Petani yang sudah putus asa bahkan menanami lahan mereka dengan kayu albasiah.

Baca Juga: Bencana Banjir di Lokasi Terdampak Tol Cisumdawu Desa Sakurjaya Sumedang Bakal Segera Ditanggulangi

Oos menambahkan, tuntutan warga Tanjungjaya sebenarnya sederhana yakni mendorong peningkatan saluran irigasi dan mengembalikan fungsi serta kondisi jaringan irigasi yang sudah ada. Hal ini tentunya dengan melakukan perbaikan dan normalisasi saluran irigasi Ciramajaya.

Selama 14 tahun pula, lanjut Oos, warga Tanjungjaya hanya dibohongi dan dijadikan lumbung untuk meraih suara saat pemilu legislatif dan pemilu kepala daerah. Setiap ada calon yang datang pasti menjanjikan penyediaan pasokan air normal ke Tanjungjaya.

"Namun nyatanya janji itu hingga kini tidak pernah terbukti. Yang jelas, saluran irigasi tetap saja rusak. Begitu juga infrastruktur jalan dibiarkan rusak. Kami seolah dianaktirikan," ujar Oos.

Baca Juga: Pengakuan Bos WC Umum; Penghasilan dari WC SPBU Tak Terlalu Besar, Utamanya Mengurangi Pengangguran

Tokoh pemuda Tanjungjaya, Asep Jamjam, mengatakan, permasalahan tak berfungsinya irigasi Ciramajaya sebenarnya sudah cukup lama, tetapi masyarakat sangat bersabar. Hingga akhirnya puncak kekesalan warga memuncak karena selama 14 tahun tetap dibiarkan tanpa perbaikan.

Pihaknya pun bukan sekali dua kali audensi dan menyampaikan aspirasinya, namun tak pernah ada realisasi. "Tanjungjaya menolak lupa. Dimana sempat beberapa kali terlontar dari para pemangku kebijakan akan memperbaiki saluran irigasi, tetapi hanya omong kosong," ujarnya.

"Kali ini kami datang bersama ketua MUI, BPD, para kepala desa, tokoh masyarakat hingga ibu-ibu, hanya ingin menyampaikan aspirasi dan segera direalisasikan," ujar Asep, menambahkan.

Baca Juga: Kisah H. Cecep Ruhimat, Bos WC Umum dari Sukahening. Sukses Membangun Kampung dari Bisnis WC

Pihaknya pun menawarkan pakta integritas bagi pemerintah untuk mengupayakan perbaikan dan normalisasi saluran irigasi. Bila ditidak juga terealisasi pada tahun 2022, pihaknya bakal kembali berunjuk rasa dengan masa yang lebih besar.

Bahkan bakal mengintruksikan warga di empat desa agar tidak lagi membayar kewajiban Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

"Jika terus begini kamiinstruksikan boikot saja pembayaran PBB karena tanahnya pun tidak bisa diolah masyarakat. Kami juga meminta audit anggaran, sebab setiap tahun anggaran perbaikan irigasi itu ada, tetapi tidak ada manfaatnya bagi kami," tutur Asep.

Baca Juga: Kejadian Bencana Alam di Kabupaten Ciamis, Paling Sering di Kecamatan Cipaku, Cikoneng, dan Panumbangan

Dalam aksi terbuka di Gedung Bupati Tasikmalaya ini, masa menuntut bertemu Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto. Tetapi karena tidak ada ditempat, maka massa aksi akhirnya ditemui Wakil Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin.

Cecep mengaku, sudah mendengar masyarakat empat desa di kecamatan Tanjungjaya butuh air. Namun karena kondisi irigasi Ciramajaya belum berfungsi baik, maka hingga kini tidak kunjung terlaksana.

Meski bukan kewenangan pihaknya, ia mengaku siap memfasilitasi ke Pemrov Jabar untuk mendorong perbaikan irigasi Cilamajaya.

Baca Juga: Brigade Masjid di Sumedang Senantiasa Harus Bahagia dan Bermanfaat Bagi Masyarakat

"Terus terang itu (perbaikan irigasi Ciramajaya) ada di kewenangan BKPSDA Ciwulan-Cilaki, Pemprov Jabar, namun kita siap mendorong. Ayo kita rumuskan, segera kita bersurat ke Pemprov Jabar agar ada perhatian. Saya besok akan bawa suratnya ke sana," ujar Cecep.

Selain melakukan aksi di Gedung Bupati Tasikmalaya, masa juga melakukan aksinya ke Gedung DPRD Kabupaten Tasikmalaya. Disini ribuan massa beraudensi dan diterima oleh pimpinan DPRD serta perwakilan PSDA Ciwulan-Cilaki.

Kasi Irigasi pada UPTD PSDA Wilayah Sungai Ciwulan-Cilaki, Isom Saipudin, mengaku pihaknya sempat pula mengecek aliran irigasi (primer dan skunder) Ciramajaya. Hasilnya memang irigasi tersebut mengalami sedimentasi yang sangat parah. 

Baca Juga: Bencana Banjir Bandang Sukawening Garut Mengakibat Puluhan Rumah Rusak, Warga Sempat Mengungsi

Untuk memulihkannya, setidaknya harus dilakukan normalisasi. Tetapi, ia mengaku tidak memiliki kewenangan sebab untuk kebijakan tersebut berada di Dinas ESDM Provinsi Jawa Barat.

"Kami di UPTD hanya melakukan pemeliharaan. Untuk kebijakan, perbaikan dan normaliasi, itu ada di Dinas ESDM Provinsi Jawa Barat," kata dia.

Namun, lanjut Isom, dengan berbekal surat yang dirumuskan Wakil Bupati, DPRD Kabupaten Tasikmalaya, dan masyarakat Kecamatan Tanjungjaya, setidaknya bisa mendorong dalam upaya perbaikan dan normalisasi ini. Pihaknya pun siap membawa surat ini kepada pimpinannya.

Baca Juga: Pengakuan Bos WC Umum; Penghasilan dari WC SPBU Tak Terlalu Besar, Utamanya Mengurangi Pengangguran

"Ya kami akan bawa itu (surat) ke dinas, mudah-mudahan jadi perhatian. Apalagi katanya Pak Wakil Bupati bakal langsung menyampaikannya ke Gubernur Jawa Barat," kata Isom.*

 

 

Editor: Arief Farihan Kamil

Tags

Terkini

Terpopuler