Pilrek Unsil Tasikmalaya 2022 Kian Dekat, Semua Kandidat Rektor Dinilai Punya Peluang Sama

7 Januari 2022, 18:06 WIB
Tujuh kandidat rektor Unsil Tasikmalaya menunjukkan nomor urut jelang Pilrek Unsil 2022.* /Kabar-Priangan.com/Irman Sukmana

KABAR PRIANGAN - Menjelang pelaksanaan tahapan pemaparan visi misi Pemilihan Rektor Universitas Siliwangi (Pilrek Unsil) 2022, tujuh orang kandidat Rektor Unsil diminta bisa menawarkan banyak terobosan program yang baik, terukur, dan bisa diimplementasikan.

Para anggota Senat Unsil pun diharapkan bisa mempertimbangkan skema memajukan Unsil yang ditawarkan secara rasional sebelum menentukan pilihan kelak. Hal itu penting karena visi misi identik dengan janji dan ukurannya kadang realistis, sebaliknya, atau malah muluk muluk.

Untuk menakar seberapa besar paparan visi misi bisa mempengaruhi senator sebagai pemilik suara, Mantan Purek III Unsil Prof Ahman Sya mengaku masih menunggu sosialisasi program yang disusun setiap kandidat. Pilrek Unsil 2022 sendiri akan digelar Februari mendatang.

Baca Juga: Jelang Pilrek Unsil 2022, Santri Ponpes Alhikmah Mugarsari Tasikmalaya Kagumi Gagasan Prof Muradi

Namun berdasarkan teori komunikasi, ada dua kemungkinan bahwa paparan visi misi bisa mempengaruhi para pemilik suara. Pertama terkait konten atau materi yang ditawarkan. Jika program yang ditawarkan baik, bisa jadi kekuatan dalam meyakinkan senator untuk memilihnya.

Hanya saja, ketika sudah ada semacam kohesifitas atau konsensus di internal senat, sehebat apapun materi yang ditawarkan boleh jadi tidak akan memengaruhi senat.

"Apalagi dalam mengukur materi para kandidat juga, para senator biasanya akan menambah parameter pertimbangan pada sisi track record setiap kandidat," kata Ahman Sya saat dhubungi Kabar-Priangan.com/ Harian Umum Kabar Priangan, Jumat 7 Januari 2021.

Baca Juga: Pilrek Unsil 2022 Kian Dekat, Forum Pondok Pesantren Kota Tasikmalaya Dukung Rektor Unsil dari Kader Internal

"Misalnya, rekam jejak setiap calon dalam mengerjakan hal kecil apakah bisa direalisasikan atau tidak," kata Ahman Sya yang kini mengabdi sebagai guru besar di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu.

Jadi, lanjut Ahman Sya, kalau misalnya hal kecil saja tidak bisa, bagaimana mau mengerjakan hal besar. "Sehingga sasaran atau cara untuk merealisasikannya atau rencana aksinya harus disampaikan dalam meyakinkan senat," ujarnya.

Menurut Ahman Sya, ada beberapa hal yang perlu dikupas dalam penyampaian visi misi itu diantaranya situasi masa lalu Unsil sebelum jadi PTN. Hal itu perlu dikedepankan, sebab jangan sampai dengan adanya acara ini justru memantik konflik internal, pergesekan atau kubu-kubuan.

Baca Juga: Setelah Kisruh Beras Bansos di Kota Tasikmalaya Jelek, Pengepul dan Suplier Jajaki Kerja Sama

Itu tentu harus dihindari sebab pesan Unsil adalah Siliwangi atau Silih Wawangi. Siapa pun yang datang dan terlibat harus saling mengharumkan dan menjunjung tinggi nama besar Unsil.

"Kemudian kultur masyarakat Tasikmalaya yang religius, agamis dan berbudaya Sunda tak kalah penting untuk diperdalam, terutama dalam menopang spirit menciptakan civitas akademika Unsil yang Nyantri, Nyunda dan Nyakola," tuturnya.

Disinggung peluang, ia melihat ketujuh kandidat peluangnya sama. Pada dasarnya, ketika semua sudah lolos tahapan dan mendapat nomor urut, maka peluangnya sama.

Baca Juga: Begini Sistem Kerja Terbaru untuk ASN di Tahun 2022

"Cuma pada akhirnya kemana senat cenderung memilih serta garis tangan yang maha Kuasa. Apalagi jumlah suara di senat masih akan dipengaruhi kemana suara kemendikbud Ristek diberikan," ujar dia.

Hanya siapa pun rektor terpilih nanti, ia berharap bisa membawa kemajuan serta Unsil tidak menjadi menara gading atau mercusuar yang terlihat hebat dari luar, sementara kontribusinya kepada masyarakat justru sebaliknya.

"Unsil saya harap jadi menara air yang selalu menghidupi masyarakat di lingkungannya, menghidupi dirinya, berkontribusi besar dalam penyelesaian berbagai persoalan, termasuk dalam masa pandemi Covid 19 saat ini," katanya.

Baca Juga: Kepergok Nyolong Motor, Dua Pencuri di Sumedang, Babak Belur Dihajar Massa
Minimal, tutur Ahman Sya, lulusan Unsil ke depan harus dicetak dengan mental pro job (Pelopor lapangan kerja), pro poor (Pelopor pemecah masalah kemiskinan), pro growth (mendorong pertumbuhan) serta pro enviorenment (pelopor kepedulian terhadap lingkungan hidup).

"Dengan karakter lulusan seperti itu, maka keberadaan Unsil akan makin terasa. Apalagi harumnya nama Unsil bukan semata kualitas internalnya, tetapi karena kualitas lulusannya," ucapnya.*

Editor: Arief Farihan Kamil

Tags

Terkini

Terpopuler