Harga Minyak Goreng di Kota Tasikmalaya Sentuh Rp 20.000 per Kg, Sehari Kadang Tiga Kali Naik

13 Januari 2022, 19:13 WIB
Aktivitas jual beli minyak goreng eceran di Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya.* /Kabar-Priangan.com/Asep MS

KABAR PRIANGAN - Harga minyak goreng curah di Kota Tasikmakaya kini menyentuh harga Rp 20.000 per kg. Padahal saat normal, harganya dijual pada kisaran Rp 12.000 per kg.

Pantauan di beberapa pasar di Kota Tasikmalaya, sejumlah pedagang mengaku tingginya harga minyak goreng sudah cukup lama. Sayangnya , hingga saat ini belum ada upaya dari pemerintah baik dari pusat, provinsi maupun dari Pemerintah Kota Tasikmalaya.

Ny. Herlina (35), salah seorang pedagang minyak goreng eceran di Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya, mengatakan, harga minyak goreng curah di kiosnya saat ini dijual dengan harga Rp 20.500 per kg.

Baca Juga: Pilrek Unsil Tasikmalaya 2022 Kian Dekat, Dosen Ilmu Politik Tak Persoalkan Kolaborasi Internal dan Eksternal

Hal itu karena pembelian dari distributor saat ini, harga minyak curah sudah di kisaran Rp 19.500 per kg. "Saya beli dari distributornya juga sudah mahal, Pak, ya kami ikut naikin harga juga," kata dia, Kamis 13 Januari 2022.

Menurut Herlina, kenaikan harga minyak goreng curah sudah terjadi sejak dua bulan terakhir akibat susahnya bahan baku kelapa sawit. "Katanya mah karena sawitnya sedang susah, jadi mahal," ujarnya.

Ditambahkannya, kenaikan harga minyak goreng khususnya curah tidak langsung terjadi secara signifikan, melainkan bertahap. "Kadang sehari bisa tiga kali naik, Pak, pagi siang hingga sore harganya beda," kata Herlina.

Baca Juga: Ibu-ibu di Garut Menyambut Baik Tuntutan JPU Hukuman Mati dan Kebiri Kimia bagi Herry Wiryawan, Sampai Vonis!

Ia mengatakan, dalam kondisi normal, harga minyak goreng curah berkisar Rp 12.000 per kg. Namun, saat ini kenaikan harga minyak sudah lebih dari 50 persen. Menurut dia, harga minyak goreng curah saat ini merupakan yang tertinggi selama hampir lima tahun dirinya berjualan.

Kabid Ketahanan Pangan Dinas K2PP Kota Tasikmalaya Enung Nurteti mengatakan, terkait tingginya harga minyak goreng di pasaran pihaknya belum bisa melakukan upaya menekan harga minyak salah satunya dengan melakukan operasi pasar.

"Ya di Kota Tasikmalaya atau di tingkat pemerintah daerah belum ada operasi pasar. Kami belum mendapatkan kabar dari Dinas Perdagangan Jawa Barat untuk operasi pasar, bahkan tadi saya ke Bulog juga belum ada," katanya.

Baca Juga: Kasus Dugaan Penganiayaan Ekskul Pramuka SMAN 1 Ciamis, Mabicab Pramuka Ciamis: Saya Mengutuk Keras!

Nunung membenarkan, dari hasil pemantauan di lapangan harga minyak goreng curah di pasaran sudah di Rp 20.000 per kg. Sedangkan yang kemasan Rp 20.000 per liter. Kenaikan harga minyak di pasaran terjadi secara global karena bahan bakunya memang sedang naik.

"Harus ada kebijakan subsidi dari pusat. Kalau pemerintah daerah yang menanggung subsidi, tak akan mampu," kata Nunung.

"Memang untuk di pusat sudah ada subsidi, tapi untuk di daerah belum ada kejelasan. Jadi masyarakat harus sabar dulu karena kami menunggu kebijakan pusat. Daerah tak bisa menentukan," katanya.

Baca Juga: Ini Profil Abdul Gafur Mas’ud, Bupati Penajam Paser Utara yang Ditangkap dalam OTT KPK

Sementara itu, Kepala Dinas KUMKM Perindustrian dan Perdagangan Kota Tasikmalaya Firmansyah mengaku kaget dengan tingginya harga minyak di pasaran. Soalnya, sejauh ini ketersediaan minyak goreng di tingkat distributor maupun suplier masih aman.

"Stoknya sebenarnya banyak baik di distributor maupun suplier, tapi kenapa jadi mahal. Kalau barangnya tidak ada itu wajar naik," kata Firman.

Disinggung apakah ada indikasi penimbunan, kata firman, pihaknya tidak bisa menduga-duga karena harus ada pengkajian dan penelitian yang jelas dan kuat.

Baca Juga: Kasus Pengeroyokan Pelajar SMP Hingga Tewas di Kota Tasikmalaya Terungkap, Dua Orang Jadi Tersangka

"Tim TPID telah melakukan pemantauan di sejumlah pasar untuk melakukan penelusuran khususnya terkait distribusi dari suplier. Dari situ kita berharap akan ketahuan dari mana penyebab minyak di pasaran itu mahal," katanya.

Terkait hal itu, ia juga mengaku sudah berkordinasi dengan Dinas Perdagangan Provinsi Jawa Barat untuk melakukan operasi pasar. "Kami telah mengajukan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk menetralisir tingginya harga minyak di pasaran dengan operasi pasar," katanya.

Untuk itu, pihaknya berharap secepatnya ada subsidi apakah itu dari anggaran APBD provinsi atau dari APBD pemerintah daerah agar bisa menjual minyak goreng kepada masyarakat dengan harga lebih murah.

Baca Juga: 77.000 Anak Usia 6-11 Tahun di Kota Tasikmalaya Siap Divaksin, Yusuf: Harus Selesai Akhir Januari 2022

"Upaya itu juga diharapkan bisa menetralisir harga minyak di pasaran yang sekarang melonjak tinggi," ucapnya.*

Editor: Arief Farihan Kamil

Tags

Terkini

Terpopuler