KABAR PRIANGAN - Dipicu karena rasa kesal terhadap kepala desanya, warga Desa Cikaramas, Kecamatan Tanjungmedar, Kabupaten Sumedang, akhirnya meluapkan emosi dengan mencoret-coret bangunan kantor desanya, Senin, 24 Januari 2022.
Dinding tembok Kantor Desa Cikaramas sekarang telah dipenuhi dengan coretan pilok, spidol, dan tempelan kertas yang bertuliskan sindiran bagi kepala desa mereka, yang telah berbuat mesum dengan istri orang.
Menurut informasi, beberapa hari lalu, tepatnya malam Jumat atau Kamis (20/1/2022) malam, oknum kades tersebut kedapatan sedang ngamar dengan istri orang yang juga masih warganya, di sebuah penginapan di wilayah Kabupaten Subang.
Baca Juga: Sujud Massal, Tidur Bareng, Kini Aksi Botram Bareng di Jalan, Tandai Syukur Warga Desa di Sumedang
Aksi bejat oknum kades ini, konon bukan hanya sekali ini saja terjadi, sebab sebelum-sebelumnya warga juga sering memergoki perselingkuhan keduanya.
Berawal dari masalah tersebut, warga pun akhirnya merasa kesal, sampai akhirnya nekad mencoret-coret bangunan kantor desanya.
Dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Camat Tanjungmedar, Encu Nursyamsu, membenarkan soal informasi tersebut.
Baca Juga: Genting! Ribuan Kawanan Monyet Serang Pertanian Warga di Enam Wilayah Desa di Sumedang
"Iya betul. Menurut informasi, dinding kantor desa ini mulai dicorat-coret tadi malam. Pemicunya, karena kekecewaan terhadap kepala desa mereka. Sekarang saya juga sedang di kantor desa," ujar Encu, melalui sambungan telepon whatsApp, Senin, 24 Januari 2022, pagi.
Encu menuturkan, saat ini kekecewaan warga Desa Cikaramas terlihat sudah semakin memuncak, sebagian besar warga diantaranya dengan tegas menuntut agar kepala desa mereka mundur dari jabatannya.
Adapun upaya yang sedang dilakukan untuk menangani masalah tersebut, sambung Encu, saat ini Forkopimcam Tanjungmedar, sedang mencoba memediasi, serta memfasilitasi keinginan warga Cikaramas tersebut, dengan cara bermusyawarah.
Baca Juga: Jalan ke Proyek Tol Cisumdawu Ditutup Ratusan Warga dari Tujuh Desa di Sumedang
"Hari ini kami akan memusyawarahkan masalah ini. Intinya warga sangat menginginkan kepala desa mundur. Soal hasilnya seperti apa, paling nanti nunggu musyawarah ini selesai," ujar Encu.***