Ketua KONI Garut, Abdusy Syakur Sempat Panik Saat Dinyatakan Positif Covid-19. Hal Ini yang Dilakukannya  

11 Februari 2022, 07:49 WIB
Ketua KONI Garut, Abdusy Syakur Amien.* /Kabar-priangan.com/DIndin Herdiana/

KABAR PRIANGAN - Ketua KONI Garut Dr. Ir. H. Abdusy Syakur Amien, M.Eng panik ketika dinyatakan positif Covid 19 setelah menjalani pemeriksaan swab di salah satu klinik swasta ternama di kawasan Garut Kota.

Karena panik, setelah pulang dan lapor istri, dirinya penasaran. Lalu, Abdusy Syakur Amien mencoba mengecek lagi dengan alat kesehatan yang dimilikinya di rumah. Hasilnya rupanya negatif Covid 19.

Abdusy Syakur Amien makin penasaran. Lalu dia kembali memeriksakan diri di salah sati klinik yang berada di kawasan perkotaan. Hasilnya rupanya sama, negatif Covid 19.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Timnas Indonesia Batal Ikut Turnamen Piala AFF U-23 2022 di Kamboja. Dua Hal Ini Penyebabnya

"Berarti sudah dua kali dicek hasilnya negatif. Tetapi rasa penasaran itu muncul lagi, saya dan istri mendatangi laboratorium kesehatan daerah (labkesda). Hasilnya pun sama negatif. Artinya empat kali diperiksa, satu menyatakan positif dan tiga negatif," ujarnya.

Setelah mendapatkan kepastian bahwa dirinya negatif, Abdusy Syakur akhirnya bisa berlega hati.

"Terus terang saja saya awalnya panik ketika dinyatakan positif, ngadegdeg langsung pulang lapor sama istri,” kata Syakur.

Baca Juga: Liga Spanyol: Villarreal vs Real Madrid. Upaya Yellow Submarine Jaga Rekor Tak Terkalahkan di Kandang Sendiri

Syakur menceritakan, kasus tersebut terjadi pada Senin, 7 Februari 2022 lalu, seusai dirinya menghadiri acara peletakan batu pertama pembangunan GOR Indoor Bulutangkis di Makorem 062/Tn.

"Hari itu saya akan berangkat ke luar kota dan butuh dokumen kesehatan. Makanya setelah acara beres saya pun bergegas di cek kesehatan, di swab. Hasilnya cek pertama positif. Siapa orangnya yang tak panik mendengar dan melihat hasil cek positif,” katanya.

Dan anehnya kejadiannya hanya rentang waktu beberapa jam di hari yang sama. Selanjutnya, kata Syakur, dari rangkaian kejadian ini, ia pun kembali ke klinik semula tempat dirinya pertama kali menjalani tes swab.

Baca Juga: Pesantren Banyulana Ciamis Sukses Budidaya Melon Belanda, Bibit Pohon hingga Pemasaran Tak Ada Kendala

Kepada petugas, ia menyampaikan bahwa dirinya telah dicek ulang di tiga tempat dan menyatakan negatif.

"Saya pun sempat berargumen hebat dengan petugas di kkinik itu. Akhirnya saya pun di test ulang dan katanya dengan merk berbeda dan hasilnya negatif. Saya juga akan bayar lagi tetapi dia menolaknya," ujarnya.

Menurut Syakur, ada pelajaran berharga dari kejadian tersebut. Ia berharap kepada petugas kesehatan, pegawai klinik, agar berhati hati lah jika memeriksa seseorang terkait kondisi kesehatan, apalagi dimasa pandemi seperti sekarang ini yang ada hubunganya dengan covid, bisa fatal.

Baca Juga: KISAH Guru Ngaji yang Hidup Memprihatinkan di Gubuk Sempit Pinjaman Warga. Sekali Ceramah Dapat Honor Rp20.000

"Meski saya juga merasa panik, tetapi saya himbau kepada masyarakat jangan panik apalagi punya sugesti yang bisa menyebabkan kondisi imunitas menurun,” katanya.

Pengalamannya itu, kata Syakur, bisa menjadi pembelajaran bagi siapapun juga, baik bagi petugas kesehatan maupun warga masyarakat, dan tentunya pemerintahan dalam hal ini Dinas Kesehatan.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi

Tags

Terkini

Terpopuler