Wagub Jabar Sebut Banjir di Garut Akibat Alih Fungsi Lahan

17 Juli 2022, 20:57 WIB
Wakil Gubernur (Wagub) Jabar, Uu Ruzhanul Ulum pun menyempatkan meninjau lokasi terdampak banjir di Garut, Minggu, 17 Juli 2022. /kabar-priangan.com/Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN - Banjir yang melanda wilayah Garut Jumat,15 Juli 2022, menjadi perhatian Pemprov Jabar. 

Wakil Gubernur (Wagub) Jabar, Uu Ruzhanul Ulum pun menyempatkan meninjau lokasi terdampak banjir di Garut, Minggu, 17 Juli 2022.

Menurut Uu, banjir yang terjadi di sejumlah daerah di Garut bukan hanya disebabkan curah hujan yang tinggi. Kerusakan hutan akibat terjadinya alih fungsi lahan juga menjadi penyebab banjir yang telah menimbulkan kerusakan cukup parah itu.

Baca Juga: Disdik Garut Bagikan Ratusan Seragam, Sepatu, dan Buku untuk Siswa Terdampak Banjir

"Pemicu banjir yang terjadi kemarin itu memang karena tingginya intensitas hujan. Namun kami juga mendapatkan informasi jika di bagian hulu Sungai Cimanuk ini telah terjadi kerusakan lahan akibat alih fungsi lahan," ujar Uu saat meninjau warga terdampak banjir di kawasan Garut Kota.

Uu juga mengaku telah mendapatkan informasi terkait pembabatan hutan, ada hutan lindung yang dipakai untuk hutan produksi. Selain itu ada juga lahan yang kemudian dibangun fasilitas lainnya yang seharusnya tidak dilakukan di hutan lindung tersebut.

Ia pun menyampaikan bahwa bencana banjir tidak terjadi secara tiba-tiba atau datang begitu saja dan ini harus dipahami masyarakat. 

Baca Juga: RSUD dr. Slamet Garut Terapkan Cara Pendaftaran dengan Aplikasi Online

Adanya tindakan yang bisa menyebabkan terjadinya kerusakan hutan,.akan menimbulkan dampak yang sangat besar termasuk terjadinya bencana alam seperti yang terjadi saat ini.

Disebutkan Uu, dirinya sama sekali tidak melarang masyarakat untuk menggarap lahan sepanjang dilakukan secara rasional. 

Karena jika dilakukan secara rasional, hal ini tidak akan menimbulkan bencana karena kondisi hutan masih terjaga.

Baca Juga: Usai Banjir Bandang, Warga Garut Temukan Ikan Arapaima Gigas Seberat 1 Ton di Daerah Cipejeuh, Dayeuhandap

“Kami tidak melarang untuk menggarap lahan tapi penggunaannya harus rasional. Ketika hujan turun, tidak akan kejadian seperti ini jika hutannya masih terjaga dengan baik," katanya.***

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler