Pemimpin Oposisi Sri Lanka Mundur dari Pencalonan Presiden, Kenapa? Simak Alasannya  

19 Juli 2022, 22:10 WIB
Pemimpin Oposisi Sri Lanka Sajith Premadasa.* /theguardian.com/

 

KABAR PRIANGAN -  Pemimpin Partai Oposisi Sri Lanka, Sajith Premadasa mengundurkan diri dari pemilihan presiden dan memberikan dukungan kepada saingannya.

Dilansir dari theguardian.com, Premadasa mengumumkan pengunduran dirinya pada Selasa, 19 Juli 2022

"Demi kebaikan yang lebih besar dari negara yang saya cintai dan orang-orang yang saya sayangi, saya dengan ini menarik diri dari pencalonan saya untuk posisi presiden," kata pemimpin oposisi Sri Lanka di hadapan pendukungnya, Selasa 19 Juli 2022.

Baca Juga: Berikut Ini Daftar Korban Kecelakaan di Cibubur , 10 Orang Meninggal Dunia dan 6 Luka-luka

Premadasa menjanjikan dukungannya kepada Dullas Alahapperuma, kandidat yang berasal dari kelompok separatism, partai yang berkuasa di Sri Lanka Podujana Peramuna (SLPP).

Keputusan untuk mundur dari pemilihan presiden tersebut terutama disebabkan oleh tingkat kesulitan dari masa depan politik yang dianggap rumit yang akan dihadapi oleh setiap siapapun yang akan menjabat presiden saat ini.

Keputusan untuk mengundurkan diri dari pemilihan presiden didorong oleh masa depan politik yang sulit. Siapa pun yang akan menjadi presiden nantinya akan menghadapi permasalahan dan kesulitan  yang sama.

Baca Juga: Waspadai Jamaah Haji Tertular Covid 19, Menkes: Jamaah Haji Agar Proaktif Pantau Kesehatan Secara Mandiri

Pemerintahan baru yang diusulkan merupakan persatuan lintas partai. Kemungkinan ini hanya akan bertahan enam sampai delapan bulan hingga Sri Lanka menjadwalkan pemilihan parlemen.

Pemilihan presiden sendiri tidak akan berlangsung hingga November 2024.

Dukungan Premadasa membawa serta semua suara dari partainya, Samagi Jana Balawegaya (SJB).

Baca Juga: Penataan Kawasan HZ Mustofa dan Cihideung Mengundang Gelombang Protes. Ini Tanggapan Sekda Kota Tasikmalaya

Dengan demikian, secara signifikan merupakan peluang Alahapperuma untuk mengalahkan penjabat presiden dan perdana menteri Wickremesinghe.

Parlemen akan mengadakan pemungutan suara pada hari Rabu, 20 Juli 2022.

Selain Premadasa, kandidat yang akan dipilih Parlemen sebagai presiden adalah pemimpin partai oposisi utama, Dullas Alahapperuma.

Baca Juga: Ringworm, Infeksi Akibat Jamur yang Menyerang Kulit Ternyata Begini 4 Cara Penularannya

Ia adalah mantan menteri di bawah Rajapaksa yang kemungkinan besar akan didukung oleh bagian dari koalisi yang berkuasa.

Kandidat lain adalah Anura Dissanayake, seorang pemimpin Marxis yang dukungan publiknya telah tumbuh selama krisis. Kandidat lain yang dikabarkan adalah Ranil Wickremesinghe.

Saat ini Sri Lanka tengah menghadapi krisis ekonomi karena pinjaman besar-besaran yang telah jatuh tempo dan negara tidak mampu untuk membayar hutangnya.

Baca Juga: Kabar Gembira bagi Bobotoh! Polisi Izinkan Persib Gunakan Stadion GBLA untuk Liga 1 Indonesia Musim Ini

Penyebab lainnya yaitu pengeluaran pemerintah yang tinggi untuk membiayai obat-obatan, vaksin dan vitamin akibat pandemi, pengurangan pajak yang menguras pendapatan negara, sisa cadangan devisa yang mencapai level terendah.

Pinjaman kepada China dalam jumlah besar dipergunakan untuk membangun proyek-proyek pariwisata.

Ternyata akibat pandemi, kunjungan wisata menurun drastis dan langsung mempengaruhi kondisi perekonomian.

Baca Juga: Pilot Pesawat T-50i Golden Eagle TT-5009  yang Jatuh di Blora Dinyatakan Meninggal Dunia

Pada saat negara dalam  krisis moneter menyebabkan kesulitan untuk membiayai operasional kegiatan seperti sekolah, subsidi, pelayanan pemerintahan, kepolisian, militer, dan lain sebagainya.

Kebijakan mencetak uang sebanyak-banyaknya untuk membiayai hutang domestik dan internasional berdampak terhadap laju inflasi yang semakin tinggi dan harga-harga semakin meroket.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi

Tags

Terkini

Terpopuler