DPRD Kabupaten Tasikmalaya Desak Raperda Perlindungan Nelayan Segera Terealisasi

3 Agustus 2022, 15:24 WIB
Anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya dari Daerah Pemilihan Tasikmalaya Selatan, H. Ucu Mulyadi. /Kabar-priangan.com/Aris MF/

 

 

KABAR PRIANGAN - Raperda Perlindungan Pemberdayaan Nelayan dan Pembudidayaan Perikanan menjadi Peraturan Daerah (Perda) mendesak segera terealisasi.

Dimana Perda itu dinilai sangat penting bagi keberlangsungan para nelayan, termasuk para petambak udang.

"Salah satunya supaya kebutuhan bensin dan solar mereka terpenuhi. Maka adanya Ranperda Pelindungan Nelayan ini sangat mendesak segera di sahkan menjadi Perda,” jelas Anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya dari Daerah Pemilihan Tasikmalaya Selatan, H. Ucu Mulyadi, Selasa 2 Agustus 2022.

Baca Juga: Keistimewaan dan Hikmah Puasa 3 Hari Bulan Muharram menurut Ustaz Adi Hidayat

Dijelaskan Ucu, bagi nelayan bensin dan solar merupakan salah satu kebutuhan primer. Fungsinya sangat vital.

Nelayan bisa gagal melaut dan penambak terancam kematian udangnya bila solar dan bensin tidak terpenuhi.

Maka ia menginginkan bahan bakar bagi kebutuhan nelayan mudah didapatkan dengan harga subsidi.

Baca Juga: LIVE Piala AFF U-16 2022 Timnas Indonesia vs Singapura di Indosiar dan Vidio, Rabu 3 Agustus 2022

Selama ini, dia sering kali mendapati nelayan dan petambak begitu kesulitan mendapatkan pasokan bensin dan solar padahal membeli dengan harga yang sama dengan yang lain.

Padahal pada Undang-undang tentang Kelautan itu sudah tercantum bahwa subsidi bagi nelayan itu ada.

"Ketika mesin tidak hidup, karena tidak ada bensin atau solar, akibatnya sangat fatal, nelayan tidak bisa melaut dan petambak udangnya akan mati,” terang Ucu.

Baca Juga: Romantisnya Kevin Sanjaya Rayakan Ultah dengan Melamar Valencia Tanoesoedibjo

Idealnya, kata dia, nelayan dan petambak bisa memperoleh bensin dan solar dengan harga subsidi.

Karena profesi tersebut bagus untuk rekrutmen atau penyerapan tenaga kerja putra daerah. 

Kalaupun tidak bersubsidi, minimal terpenuhi sesuai kebutuhan.

Baca Juga: Sampai Hari Ini, Erupsi Gunung Anak Krakatau Menurut PVMBG Selama Tahun 2022 Tercatat Sebanyak 69 Kali

Namun untuk saat ini, ia mendapatkan laporan jika ketersediaannya terbatas dan tidak sesuai kebutuhan.

Ucu mencontohkan saat ini nelayan cuma dapat 5 liter atau 10 liter bensin atau solar.

Sedangkan jangkauannya melaut jauh dan membutuhkan 15-20 liter.

Baca Juga: Polres Sumedang Ungkap Kasus Narkotika Jenis Sabu Seberat 17 Gram

“Bagaimana kalau mesinnya mati di tengah laut. Penambak udang pun akan merugi besar jika mesin mati karena kurang solar, seluruh udangnya bisa mati,” kata dia.

Untungnya, kata Ucu, kini sudah ada kartu nelayan, legalitas yang menunjukkan bahwa seseorang itu seorang nelayan. 

Kartu tersebut bisa dijadikan bekal untuk memperoleh bensin dan solar sesuai dengan kapasitas usahanya.***

Editor: Dede Nurhidayat

Tags

Terkini

Terpopuler