Terpeleset, Siswa Kelas 5 SD di Garut Masuk Gorong-gorong dan Meninggal Dunia

3 Oktober 2022, 20:27 WIB
Tangkapan layar warga berkerumun di dekat gorong-gorong tempat ditemukannya jasad seorang anak berusia 11 tahun yang sebelumnya terseret arus setelah terperosok ke dalam saluran drainase di wilayah Kecamatan Karangpawitan, Garut. /kabar-priangan.com/DOK/

KABAR PRIANGAN - Nasib malang menimpa E (11), warga Kecamatan Karangpawitan, Garut. Ia ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di dalam sebuah gorong-gorong di salah satu perumahan. 

Menurut informasi yang dihimpun, sebelumnya siswa kelas 5 sekolah dasar itu terperosok ke dalam saluran drainase di saat dirinya bersama sejumlah temannya tengah bermain bola. 

Tubuh E kemudian terseret arus air di saluran drainase yang kebetulan saat itu cukup deras karena memang sedang hujan lebat.

Baca Juga: Alami Kalah 4 Kali Persigar Garut Tetap di Zona Liga 3 Jabar

Warga yang mengetahui kejadian tersebut telah berupaya menyelamatkan korban akan tetapi tak berhasil. 

Tubuh korban terus terseret hingga akhirnya masuk dan tersangkut di dalam gorong-gorong sebelum akhirnya berhasil ditemukan. 

Adanya seorang bocah yang terseret arus setelah terperosok ke saluran drainase dan ditemukan meninggal di dalam gorong-gorong, dibenarkan Kepala Bidang SDM Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Garut, Tubagus Agus Sofyan. 

Baca Juga: Jual Sabu Gunakan Kendaraan Dinas, Honorer Pemkab Garut Diamankan Polisi

Pihaknya menerima laporan terkait kejadian tersebut beberapa saat setelah kejadian, tepatnya Senin, 3 Oktober 2022 siang.

"Dari informasi yang kami dapatkan, korban berinisial E dan merupakan siswa kelas 5 sebuah sekolah dasar di Karangpawitan itu sebelumnya terperosok ke saluran drainase. Saat itu air di saluran itu sedang deras karena memang sedang hujan," kata Tubagus.

Disebutkannya, tubuh bocah malang itu terus terseret arus dan kemudian masuk ke dalam gorong-gorong di sebuah komplek perumahan. 

Baca Juga: Para Nelayan Ikuti Lomba Perahu Hias di Pantai Santolo Garut

Sekitar 20 menit kemudian, jasad korban berhasil dikeluarkan dari dalam gorong-gorong akan tetapi kondisinya sudah meninggal dunia.

Tubagus mengatakan, peristiwa tragis yang menimpa E berawal saat dia bersama sejumlah teman-temannya sedang bermain bola. Padahal saat itu cuaca di daerah tersebut sedang dalam dalam keadaan hujan cukup deras.

"Warga yang melakukan pencarian akhirnya menemukan korban tersangkut di dalam gorong-gorong di wilayah Perumahan Abdi Negara, Karangpawitan. Sayangnya, saat itu kondisi korban sudah tak terselamatkan karena sudah meninggal dunia," ucapnya.

Baca Juga: Pemkab Garut Perpanjang Masa Tanggap Darurat Bencana Banjir Bandang dan Longsor, Ini Pertimbangannya

.Disampaikan Tubagus, setelah berhasil dievakuasi, jasad korban sempat dibawa ke Puskesmas terdekat untuk diperiksa. Namun petugas Puskesmas memastikan jika kondisi korban saat itu sudah meninggal dunia.

Selanjutnya, tutur Tubagus, jasad korban langsung diserahkan kepada pihak keluarganya untuk kemudian dipulasara sebagaimana mestinya. Pada Senin sore, jasad korban pun langsung dimakamkan di sebuah TPU tak jauh dari rumahnya. 

."Kamu imbau kepada para orang tua agar senantiasa mengawasi anak-anaknya dengan baik. Jangan biarkan anak-anak bermain di luar rumah saat kondisi cuaca hujan karena ini bisa membhayakan keselamatan anak," pesan Tubagus.

Baca Juga: Ribuan Honorer Tenaga Teknis Administrasi Garut Merasa Dianaktirikan

Video lokasi penemuan jasad korban sempat beredar di media sosial WhatsApp. Kejadian ini mendapat perhatian warga yang merasa ikut prihatin atas nasib yang menimpa siswa kelas 5 SD tersebut.***

 

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler