Pergerakan Tanah Ancam Warga Salopa. Delapan Rumah Terdampak, Masjid dan Penggilingan Padi Nyaris Ambruk

4 Oktober 2022, 20:37 WIB
Sebuah Masjid di Kampung Salopa, Desa Kertaraharja, Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya nyaris ambruk akibat pergerakan tanah di kampung tersebut. Sedikitnya saat ini ada delapan rumah warga yang terdampak oleh pergerakan tanah, Selasa 4 Oktober 2022.* /kabar-priangan.com/Jalal/

KABAR PRIANGAN - Pergerakan tanah yang terjadi di Kampung Salopa, RT 05 RW 04, Kedusunan Mekarjaya, Desa Kertaraharja, Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya mengakibatkan sejumlah bangunan rusak.

Saat ini, tercatat ada delapan rumah warga yang terdampak akibat pergerakan tanah di kampung tersebut. Bahkan sebuah masjid dan penggilingan padi nyaris runtuh akibat pergerakan tanah tersebut.

Akibat pergerakan tanah ini, kini warga di Kampung Salopa, Desa Kertaraharja, Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya dihantui rasa waswas.

Baca Juga: Atap Ruangan Kelas Ambruk, Empat Siswa SD di Malangbong Garut Terluka

Mereka khawatir, pergerakan tanah terus terjadi dan mengakibatkan rumah yang mereka tinggali runtuh.

"Semalam ketika kami sedang tidur, rumah kami terasa bergoyang. Keesokan harinya kami cek, ternyata tanah sudah retak memanjang dari ujung kampung ke ujung kampung lainnya," jelas Aan (40), warga setempat, Selasa 4 Oktober 2022.

Dikatakan Aan, tanda-tanda pergerakan tanah sudah terlihat sekitar setahun lalu, dimana ditemukan serabut retakan berukuran kecil di perkampungan.

Baca Juga: Tempat Wisata Kuliner di Bandung Malam Hari yang Lagi Hits 2022 dan Legendaris? Berikut 5 Destinasinya

“Kemarin selepas hujan lebat mengguyur, retakan makin lebar dan memanjang. Rata-rata lebar retakan sekitar 10-20 meter dengan panjang 200 meter,” kata dia.

Umumnya, rumah warga yang berupa rumah panggung mengalami pergeseran pondasi hingga mengakibatkan bangunan miring. Namun hal ini membuat pintu dan jendela rumah jadi tidak bisa dibuka.

"Kami khawatir sewaktu-waktu rumah ambruk dan membahayakan warga. Saat ini rata-rata rumah warga sudah miring karena pondasinya bergeser akibat pergerakan tanah," tambah warga lainnya, Uloh (50).

Baca Juga: Benteng SDN 1 Gunungsari Ciamis Ambruk Akibat Hujan Deras, Tutupi Sebagian Badan Jalan

Kepala Desa Kertaraharja, Agus Setiawan mengatakan, pihaknya langsung mengecek ke lokasi setelah mendapatkan informasi akan pergerakan tanah di Kampung Salopa.

Saat ini, pihaknya menilai kondisi perkampungan sudah tidak layak untuk ditempati karena tanda-tanda pergerakan tanah sudah terlihat disetiap sudut kampung.

Meski begitu, untuk memastikan kelaikan tersebut perlu dilakukan peninjuan oleh badan geologi.

Baca Juga: Mobil Pengangkut Kain Terguling Timpa Kendaraan Lain, Arus Lalu-lintas Jalan Raya Rajapolah Macet Panjang

"Kami telah menyarankan kepada warga untuk direlokasi ke tanah desa. Namun karena terbentur biaya, maka tidak bisa semudah itu dilakukan. Termasuk juga perlu pengujian kelayakan di lokasi baru," jelas dia.

Meski bencana pergerakan tanah ini telah mengancam puluhan jiwa di Kampung Salopa, akan tetapi hingga kini dikatakan Agus belum ada pihak terkait yang terjun dan menangani persolaan ini.

Pihaknya pun berharap, segera turun bantuan dan penanganan bagi kelangsungan puluhan jiwa di kampung tersebut.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi

Tags

Terkini

Terpopuler