Ternyata, Pj Wali Kota Tasikmalaya Mulai Bisa Berbahasa Sunda. Cheka: Cengkoknya Itu yang Susah

6 Januari 2023, 10:38 WIB
Jajaran redaksi dan manajemen Kabar Priangan bersilaturahmi dengan Pj. Wali Kota Tasikmalaya, Cheka Virgowansyah, Kamis, 5 Januari 2023.* /kabar-priangan.com/Dian Maldini/

KABAR PRIANGAN - Memasuki 60 hari kerja sebagai Penjabat Wali Kota Tasikmalaya, Dr. Cheka Virgowansyah mulai merasakan betah dengan atmosfir dan dinamika yang terjadi di Kota Tasikmalaya.

Pria kelahiran Palembang, September 1979 ini mengaku lambat laun sudah mulai beradaptasi dan menyesuaikan budaya di Kota Tasikmalaya.

Bahkan sedikit demi sedikit, Cheka sudah mulai belajar bahasa sunda.

"Alhamdulillah, saya sedang belajar bahasa Sunda. Namun cengkoknya itu yang susah,” kata Cheka saat menerima kunjungan silaturahmi awal redaksi Kabar Priangan di ruang kerjanya, Kamis, 5 Januari 2023.

Baca Juga: Cheka Targetkan Tahun Ini Kota Tasikmalaya Kembali Jadi Kota Resik, Kelurahan Akan Diberi Anggaran

Dalam silaturahmi tersebut, rombongan Kabar Priangan dipimpin oleh Pemimpin Redaksi Cetak, Zulkarnain Finaldi, Pemimpin Perusahaan Moch Ayinurdin, Pemimpin Redaksi Online, Arief Farihan Kamil, Direktur Priangan Institute, Moch. Ridwan, serta jajaran manajemen lainnya.

"Tadi bahkan pas saya monitoring ke lokasi kejadian kebakaran Pasar Besi, ada yang mengingatkan saya, katanya hari Kamis harus menggunakan bahasa Sunda. Saya mohon izin ke para korban saat diskusi, tapi untungnya ada asisten yang menerjemahkan," tambahnya.

Selain sudah mulai belajar Bahasa Sunda dan mulai membiasakan mengucap “Sampurasun”, Cheka pun mengaku sudah beradaptasi dengan baju pangsi, lengkap dengan sendal tarompah kulit khas Tasikmalaya.

Baca Juga: 4 Tempat Ngopi Hits di Tasikmalaya yang Paling Instagramable dan Favorit Anak Muda untuk Nongkrong Asyik

“Setiap Kamis, saya sudah terbiasa memakai pangsi. Dan saya rasa pakaian adat ini nyaman juga dipakai. Adem dan nyaman, sebelumnya belum pernah. Tuh, saya juga pakai sandal khas Tasikmalaya,” kata Cheka sambil memperlihatkan sandal tarompah yang dipakainya.

Memang diakuinya, tiap-tiap daerah memiliki kearifan lokal. Seperti di Bali, kata dia, untuk mendukung dunia pariwisatanya, maka seluruh warganya, terutama ASN wajib menggunakan baju daerah.

“Namun bajunya sudah dimodifikasi sehingga dibikin nyaman dipakai. Disana tiap hari memakai baju tradisional untuk menjamu tamu dan pelayanan," tambahnya.

Baca Juga: Semifinal Piala AFF 2022, Indonesia vs Vietnam: Belum Pernah Menang atas Park Hang-seo, Shin Tae-yong Optimis

Termasuk soal makanan, pria yang selama ini tinggal di Bengkulu ini mengaku sudah merasakan nikmatnya Tutug Oncom. “Kalau makanan, Tutug Oncom enak juga,” kata dia.

Selanjutnya, dalam silaturahmi ini, Cheka berharap agar sinergitas antara Pemerintah Kota Tasikmalaya dengan Kabar Priangan bisa terjalin lebih erat.

"Media memegang peranan yang strategis dalam kehidupan. Sekarang ini yang menang dalam peperangan itu bukanlah yang memiliki teknologi yang tinggi, tetapi mereka yang memiliki data,” kata dia.

Baca Juga: Viral! Inilah Kisah Ibu Eny dan Tiko yang Tinggal di Rumah Mewah Terbengkalai Jakarta Selama Belasan Tahun

Begitupun dalam hal memajukan daerah dan membangun sebuah peradaban, kata Cheka, tentunya harus menggunakan data-data dan informasi yang sangat akurat.

“Kami berharap Kabar Priangan ikut berkontribusi dalam pembangunan di Kota Tasikmalaya dengan memberikan data dan informasi yang akurat untuk masyarakat dan pemerintah,” harapnya.***

 

Editor: Zulkarnaen Finaldi

Tags

Terkini

Terpopuler