KABAR PRIANGAN - Dampak dari cuaca ekstrim yang terjadi pada sepekan ini di wilayah Kota Tasikmalaya, sejumlah pohon dan tiang listrik tumbang. Selain itu akibat hujan deras disertai angin kencang yang mengguyur sejak Selasa 17 Januari 2023, siang hingga malam hari mengakibatkan sejumlah rumah warga roboh.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Tasikmalaya Ucu Anwar mengatakan, berdasarkan laporan Pusdalops PB BPBD Kota Tasikmalaya, dampak dari cuaca ekstrim ada pohon tumbang di Kampung Pager Gunung RT 05 RW03 Kelurahan Singkup, Kecamatan Purbaratu.
Lokasi pohon tumbang itu tak jauh dari MTs Jidris Assalam. Batang pohon menimpa jalan lingkungan dan sempat mengganggu akses jalan warga dalam beraktivitas. Namun saat ini batang pohon tumbang sudah dievakuasi.
Selain itu, tiang listrik roboh di lingkungan RT 01 RW 05 Kelurahan Purbaratu Kecamatan Purbaratu. Tiang itu sempat dikhawatirkan warga. Sebab kabel listrik yang melintang ke bawah membahayakan keselamatan dan jiwa warga. Sehingga aktivitas warga sempat terganggu.
"Namun saat ini kondisi terakhir sudah dapat di tangani pihak PLN," katanya, Rabu 18 Januari 2023.
Dikatakannya, selain pohon dan tiang listrik roboh, puluhan atap rumah warga juga mengalami kerusakan di wilayah Kecamatan Purbaratu. Musibah itu dikarenakan angin kencang yang menyapu pemukiman warga.
Baca Juga: Kedai Kopi Unik Bernuansa Eropa, Bersantai Sambil Menikmati Kota Bandung dari Ketinggian
Diataranya atap rumah warga yang tersapu angin di Kampung Nagrog RT 03 RW 07 Kelurahan Sukaasih, rumah di jalan Purbaratu Kampung Cihaji Kel. Purbaratu.
Selain itu di Kelurahan Sukajaya, 2 rumah warga di Cibodas RT 05 RW 09 atapnya rusak cukup parah.
Di Kampung Cipeusar RT 05 RW 04, Kampung Pasir Angin rumah atas nama Didin RT 03 RW 06, rumah di Kampung Cidahu RT 02 RW 03, di Kampung Pasir Jaya RT 01 RW 05, Kampung Cidahu RT 01 RW 03 dan Kampung Ciwidey RT 04 RW 03.
Baca Juga: Tol Cisumdawu Hampir Rampung, Basuki: Mudah-mudahan Februari Ini Beroperasi Penuh
"Dampak bencana angin kencang itu tingkat kerusakan atap atau rumah warga terdampak masuk dalam katagori rusak ringan. Sehingga warga terdampak masih bisa menghuni rumahnya itu," katanya.
Untuk jumlah kepala keluarga yang terdampak, lanjut Ucu, ada sebanyak 10 KK dengan jumlah jiwa sebanyak 36 jiwa.
Pihaknya setelah kejadian tersebut tengah melakukan upaya bantuan yang dibutuhkan selain evakuasi rumah rusak.
"Kami telah memberikan kebutuhan dasar dan terpal 2 unit, selain tetap melakukan pendataan agar tidak ada terdampak yang tidak terdata. Sementara hingga saat ini dari pemantauan terakhir rumah warga terdapak akibat tersapu angin masih bisa dihuni," katanya.***