Jika ONH Naik Tinggi, Calon Jemaah Haji di Kota Tasikmalaya Bakal Banyak Beralih ke-Umroh

15 Februari 2023, 22:57 WIB
Ketua DKM Masjid Agung Kota Tasikmalaya KH Aminudin Bustomi (kiri) dan Kepala Kamenag Kota Tasikmalaya H Supriana.* /Kolase Kabar-Priangan.com/Asep MS/

KABAR PRIANGAN - Usulan pemerintah yang akan menaikkan Ongkos Naik Haji (ONH) hingga menjadi Rp70 juta lebih dinilai berbagai pihak akan sangat memberatkan. Apalagi dalam kondisi ekonomi masyarakat yang baru pulih dari pandemi, keputusan pemerintah tersebut dinilai sangat berlebihan.

"Ya, sudah pasti akan banyak jemaah yang keberatan. Bahkan dengan kenaikan ONH yang besar ini imbasnya saya melihat, akan banyak jemaah yang mengambil uang simpanan hajinya dan digunakan untuk ibadah umroh," ujar Ketua DKM Masjid Agung Kota Tasikmalaya KH Aminudin Bustomi, Rabu 15 Februari 2023.

Aminudin menyebutkan, walaupun banyaknya warga yang mengambil dana hajinya dan beralih ke umroh alasannya tidak hanya masalah ONH, tapi juga karena masa tunggu yang terlalu lama. Sementara dari sisi usia mereka sudah di atas enam puluh tahun.

Baca Juga: Kasus Perampok Nekat di Minimarket Karangnunggal Tasikmalaya yang Viral, Tersangkanya Ternyata Tukang Parkir

Hal kedua, lanjut Aminudin, sebagai bentuk pelayanan pemerintah terhadap jemaah, masih banyak upaya pemerintah dengan mencari beberapa pintu-pintu alternatif untuk menutup kebutuhan jemaah haji. "Kasihan karena umat Muslim yang berniat ibadah haji itu tidak selalu karena kehidupan secara ekonominya mampu, tapi lebih karena panggilan untuk bisa melaksanakan ibadah rukun islam yang kelima tersebut," katanya.

Lanjut Amin, banyak calon jemaah haji khususnya yang dari daerah atau desa untuk biasa melunasi ongkos haji itu menjual sawah, menggadaikan mas kawin  dan sebagainya. "Sementara disisi lain di kita itu banyak pejabat-pejabat yang gajinya besar, fasilitas mewah. Mengapa tidak dengan mempertimbangkan kedua kondisi masyarakat tersebut, ada regulasi dari pemerintah supaya ada keadilan," kata Amin.

Jangan sampai di kita itu yang berkeringat-berkeringat berusaha lahir batin ditekan, sementara yang ongkang-ongkang kaki bergelimang kemewahan sama sekali tidak disentuh. "Intinya kalaupun harus ada penyesuaian saya kira jangan terlalu besar. Harapannya ya jangan ada kenaikan, kalaupun harus naik dalam tanda kutip, ya harus paham kondisi rakyat apalagi pascamusibah covid," ucap Amin.

Baca Juga: Angin Kencang Siang Bolong di Sidamulih Pangandaran Tumbangkan Pohon Albasia, Satu Rumah Rusak Berat

Tinggal, kata dia, fasiltas-fasilitas yang dianggap tidak terlalu penting seperti gelang,  pengadaannya bisa disederhankan. Jangan semua dibebankan kepada jemaah karena sangat berat kalau harus naik sampai Rp25 juta. Belum lagi jemaah harus mengadakan biaya untuk Walimatusysyafar.

Kemudian menyediakan nafkah keluarga selama 40 hari menjalankan ibadah haji. "Tolong itu juga dibaca, pemerintah itu harus memberikan servis yang baik kepada jamaan bukan justru dengan kenaikan ONH yang sangat tinggi itu kesannya jemaah yang memberikan servis kepada pemerintah, itu kan terbalik," kata Amin.

Sementara itu, Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kota Tasikmalaya H Supriana mengatakan, pihaknya belum menerima keputusan terbaru terkait besaran ONH. Menurutnya, rencana kenaikan ONH masih digodok dan belum menjadi sebuah keputusan sehingga belum turun.

Baca Juga: Motif Pembunuhan Berencana Ferdy Sambo terhadap Brigadir J, Kesimpulan Hakim Berdasarkan Enam Hal Ini

"Perlu legalisasi dari DPR. Enggak bisa menaikkan sendiri tanpa persetujuan dewan, masih menunggu waktu. Yang jelas semuanya dalam rangka kemaslahatan bagi umat khususnya jemaah," ujarnya, Rabu 15 Februari 2023.

Menurutnya, penyesuaian ONH merupakan sebuah ikhtiar dalam rangka memberikan keadilan khususnya untuk jemaah yang sudah maupun yang belum. "Walaupun memang ini akan sangat berpengaruh terutama dari sudut pandang pembiayaan. Namun sekali lagi hal itu merupakan keputusan yang memang harus diambil karena seiring dengan berbagai perkembangan yang berimplikasi terhadap pembiayaan," ujarnya.

"Baik itu dari sisi transportasi, akomodasi, konsumsi yang tidak bisa dihindari dan itu akan berpengaruh terhadap jumlah biaya atau ongkos naik haji. Sehingga mau tidak mau memang harus ada keputusan untuk menaikkan ONH. Hanya persoalannya yang harus kita pertimbangkan itu dari sisi besaran kenaikan," ucapnya.

Baca Juga: Pedagang Es Krim di Garut yang Diduga Sebabkan Keracunan Massal Diamankan Polisi

Soalnya, ujar dia, kalau terlalu sporadis naiknya masyarakat khususnya calon jemaah akan syok. Harusnya dilakukan secara bertahap sehingga masyarakat tidak terlalu kaget. "Namun saya tetap percaya selaku masyarakat Muslim yang baik akan terus berupaya secara halal untuk tetap menunaikan rukun Islam yang kelima tetsebut. Pokoknya setelah ada keputusan final terkait ONH ini kami informasikan mulai dari pusat hingga ke daerah," ujarnya.*

Editor: Arief Farihan Kamil

Tags

Terkini

Terpopuler