Cerita Dibalik Nama Tepung Kanjut di Banjar, Tanjakan Ekstrim Berbalut Mistis

21 Februari 2023, 12:09 WIB
Truk dengan beban berat menanjak di Tanjakan Tepungkanjut Dusun Tembungkerta Desa Sukamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar, Minggu 25 Desember 2022.* /kabar-priangan.com/D Iwan

KABAR PRIANGAN - Tanjakan Tepung Kanjut berada di Kota Banjar, jalan tersebut merupakan salah satu akses menuju Kabupaten Pangandaran. Terletak di kecamatan Pataruman.

Jalan menanjak dan menikung tajam, disebelah sisinya terdapat jurang, bagi pengendara yang baru melewati jalan Tanjakan Tepung Kanjut akan terasa berbahaya. Di jalan ini rawan terjadi kecelakaan.

Tanjakan Tepung Kanjut memang terdengar porno, dalam Bahasa Sunda, tepung artinya bertemu, dan kanjut artinya alat kelamin laki-laki. Berdasarkan cerita yang berkembang di masyarakat, nama tersebut diambil dari sebuah peristiwa di masa lampau.

Baca Juga: Resep Sayur Genjer, Kuliner Nusantara yang Menyehatkan dan Kaya akan Manfaat

Dilansir oleh Kabar Priangan dari akun YouTube Galuh Katresna pada tanggal 21 Februari 2023, pada zaman dulu, masyarakat belum mengenal pakaian seperti yang digunakan oleh masyarakat saat ini.

Umumnya mereka menggunakan karung atau kadut, dan tidak memakai celana dalam.

Ketika sedang berjalan di tanjakan tersebut, alat kelaminnya terlihat. Sehingga jalan tersebut disebut Tepung Kanjut, namun ada juga yang berpendapat bahwa jalan itu bernama Tembong Kanjut.

Baca Juga: 5 Tempat Wisata di Tangerang yang Lagi Hits dan Instagramable, Nomor 4 Paling Bagus Pemandangannya!

Ada pula versi lain yang meceritakan bahwa dahulu ditempat itu ada dua pemuda yang berkelahi karena memperebutkan satu perempuan. Ada pula yang berpendapat nama Tepung Kanjut diambil dari peristiwa kecelakaan pengangkut singkong, yang memperlihatkan alat kelamin korban.

Jalan terjal tersebut sering membuat truk pengangkut menggila. Para sopir keteteran ketika melewatinya. Bahkan sering kali terjadi kecelakaan.

Banyak mitos berkembang seputar terjadinya kecelakaan. Masyarakat percaya bahwa ada sosok gaib yang diam di tanjakan tersebut dan kerap mengganggu pengemudi.

Baca Juga: Jadwal Acara Indosiar Selasa 21 Februari 2023: Live Duel Timnas Indonesia U-20 vs Guatemala di Mini Turnamen

Ada dua sosok yang dapat berubah wujud, misalnya menjadi macan dan anak kecil. Mahluk tersebut sering usil dengan menepuk pundak pengendara motor atau mobil. Pengendara pun menjadi linglung, dan tak melihat jalan yang menikung, sehingga masuk ke dalam jurang.

Dalam video yang diunggah pada 15 Januari 2023, dan telah tayang sebanyak 15.846 kali, memperlihatkan wawancara dengan seorang warga setempat yang bernama Endang (65), ia mengaku pernah melihat sosok ghaib tersebut.

“Waktu saya masih kecil sekitar SMP pernah disuruh Bapak memasukan kerbau ke kandang dari sawah, waktu itu sudah magrib dan sedikit gelap. Saya melihat ada dua anak kecil yang naik pohon kelapa sampai puncaknya, padahal kalau masusia pasti sudah jatuh,” terangnya.

Baca Juga: Uang BOS Rp167 Juta Baru Dicairkan dari Bank Raib Digondol Maling. Pelaku Bermodus Gembos Ban

Bahkan warga sering mendengar suara gemelang dikejauhan sebelum terjadi kecelakaan. Tapi sekarang suara itu sudah tak terdengar lagi. Para sesepuh kampung pernah meruwat jalan tersebut dengan mengadakan pagelaran Wayang Golek, untuk menetralkan jalan. Agar terlepas dari gangguan mahluk tak kasat mata.

Ridwan Hasyimi, warga yang sering melewati Tanjakan Tepung Kanjut untuk menuju Pangandaran mengatakan saat ini di lokasi tersebut sudah jarang terjadi kecelakaan karena orang lebih berhati-hati.

“Kalau sekarang kayaknya jarang ya ada kecelakaan. Soalnya mungkin orang udah pada tahu jalannya nanjak dan belok, jadi lebih hati-hati,” ujar Ridwan yang sering melatih tari di Kabupaten Pangandaran tersebut.

Baca Juga: Kapan KUR BRI 2023 Dibuka? Siapkan Dulu dan Simak Persyaratannya di Sini!

Setelah Kota Banjar menjadi daerah otonomi, terjadi pemekaran. Pada tahun 2004, Desa Tepung Kanjut atau Tembong Kanjut berganti nama menjadi Tembungkerta, Desa Sukamukti, Kecamatan Pataruman. Agar terdengar lebih beradab.

Namun karena masyarakat lebih mengenal tempat tersebut dengan nama Tepung Kanjut, hingga saat ini nama tersebut tetap populer.

Diperkirakan jalan tanjakan Tepung Kanjut di Kota Banjar tersebut dibuat pada tahun 1800an. Dan mulai diaspal pada tahun 1960an dengan lebar 2,5 meter.***

Editor: Dede Nurhidayat

Tags

Terkini

Terpopuler