Demo Mahasiswa STMIK Tasikmalaya Hari Ini, Alumni: Ijazah Saya Kemungkinan Palsu!

10 April 2023, 16:13 WIB
Mahasiswa STMIK Tasikmalaya menulis kekesalannya atas pencabutan izin kampus, Senin 10 April 2023 /kabar-priangan.com/Dian Maldini

KABAR PRIANGAN - Ratusan mahasiswa Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Tasikmalaya melakukan aksi unjuk rasa di dalam Gedung Restu Sky, pada Senin 10 April 2023.

Aksi ini bertujuan menagih janji sang Ketua Yayasan, Restu Adi Wiyono terkait merger atau perpindahan mahasiswa akibat pencabutan izin kampus.

Diketahui, Ketua Yayasan Restu Adi Wiyono sempat mengucap janji di hadapan ratusan mahasiswa, pada Senin 27 Maret 2023 lalu. Dirinya akan mengurus proses administrasi merger dalam kurun waktu dua minggu.

Baca Juga: Dinilai Ingkar Janji, Ratusan Mahasiswa STMIK Tasikmalaya Kembali Lakukan Aksi

Namun, para mahasiswa belum mendapatkan kabar baik atas pertanggung jawabannya. Bahkan, Restu Adi Wiyono absen tidak menemui mahasiswa. Alasannya karena sakit.

Plt Ketua STMIK Tasikmalaya, Rahadi Deli Saputra menjelaskan kondisi kesehatan Restu di hadapan para peserta aksi.

"Tadi kami mendapat kabar bahwa kondisi Bapak Restu sedang sakit dan tidak memungkinkan untuk hadir," kata Rahadi saat berdialog dengan mahasiswa.

Kendati demikian, para mahasiswa STMIK Tasikmalaya sudah muak atas alasan yang diucapkan. Sontak ,ketika mendengar pernyataan Rahadi, para mahasiswa menjawab dengan berbagai kekesalan.

Baca Juga: 5 Tempat Makan di Tasikmalaya untuk Keluarga yang Murah dan Lagi Hits, Rajanya Wisata Kuliner!

Peserta aksi mengepung gedung Restu Sky dengan berorasi secara bergantian. Mereka menuliskan berbagai komentar hingga merobek spanduk Wisuda STMIK Tasikmalaya.

Terkait biang kerok permasalahan, Rahadi enggan menyebut dosa kampus yang berakibat pencabutan izin operasional.

"Iya masalahnya ditanyakan saja ke L2Dikti, itu sudah jelas. Barusan kan kami akan sampaikan pertanggung jawaban, namun mahasiswa menolak, maunya langsung sama Pak Restu," ujar Rahadi saat diwawancara oleh wartawan.

Baca Juga: 5 Tempat Wisata Kuliner di Sumedang yang Terkenal Murah dan Lagi Hits, Cocok untuk Bukber Ramadhan

Salah satu alumni STMIK Tasikmalaya 2020 yang minta disamarkan namanya, inisial KK. Dirinya menjelaskan hingga saat ini ijazah yang didapatkan terindikasi palsu.

"Saya alumni tahun 2020. Sampai sekarang ijazah saya tidak terdaftar di SIVIL, tidak tahu kenapa, kemungkinan palsu. Tapi kalau di PDDikti, saya sudah tercantum lulus," katanya kepada wartawan.

"Masalah kelas jauh dan dugaan jual beli ijazah memang sudah tercium sejak 2018. Karena saya lihat, jumlah mahasiswa dan wisudawan sangat berbeda," tambahnya.

Para peserta aksi sempat bersitegang dengan Plt Ketua STMIK Tasikmalaya, Rahadi Deli Saputra saat dimintai pertanggung jawaban.

Baca Juga: Cara Mengatasi Set Top Box Tidak Ada Gambar tapi Ada Suara, Berikut Ini Langkah-Langkahnya!

Para peserta aksi tetap ngotot ingin meminta pertanggung jawaban Ketua Yayasan Restu Adi Wiyono yang dikabarkan sedang sakit.

Korlap Aksi, Irfan Fauzi Nugraha berencana akan mengepung kampus lagi pada Jumat 14 April 2023 mendatang melalui seminar.

"Jadi kami kasih kesempatan kepada Bapak Restu untuk diberikan waktu hingga pulih. Nanti Jumat 14 April 2023, kami adakan eskalasi kembali melalui seminar," kata Irfan.

"Pastinya dalam seminar itu, kami selaku mahasiswa STMIK Tasikmalaya menuntut pertanggung jawaban pihak kampus," tambahnya.

Kemudian para peserta aksi membubarkan diri dengan menyalakan flare dan membakar ban, sembari menyanyikan yel-yel menyebut nama sang Ketua Yayasan.***

Editor: Dian Maldini

Tags

Terkini

Terpopuler