Longsor dan Pergerakan Tanah di Banjarwangi Garut, 4 Rumah Rusak dan 2 Terancam

28 Januari 2024, 19:17 WIB
Salah satu rumah warga di Kampung Selacau RT 04 RW 09, Desa Padahurip, Kecamatan Banjarwangi, Garut yang terancam akibat longsor yang terjadi pada Sabtu, 27 Januari 2024 malam kemarin. /kabar-priangan.com/DOK/

KABAR PRIANGAN - Bencana alam yang merupakan dampak dari tingginya intensitas hujan kembali terjadi di wilayah selatan Garut. Longsor dan pergerakan tanah terjadi di wilayah Kecamatan Banjarwangi telah menyebabkan sejumlah rumah rusak serta terancam.

Kapolsek Banjarwangi, Iptu Amirudin Latif, menyebutkan hujan dengan intensitas tinggi telah menyebabkan bencana longsor, Sabtu, 27 Januari 2024 malam. Longsor terjadi di kawasan Kampung Selacau RT 04 RW 09, Desa Padahurip, Kecamatan Banjarwangi, Garut. 

Dikatakannya, akibat dari kejadian ini, dua rumah warga terancam. Dua rumah yang berada di atas tebing yang longsor tersebut, kini kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan karena sudah berada di ujung bibir tebing yang longsor. 

Baca Juga: KPU Garut Mulai Distribusikan Logistik Pemilu ke Dapil Terjauh

"Ada dua rumah warga yakni milik Ucu binti Sahroni 30 tahun dan rumah milik Ayat bin Uca, 35 tahun yang terancam akibat longsor yang terjadi di Kampung Selacau, Desa Padahurip. Pondasi rumahnya sudah berada di ujung tebing yang longsor sehingga sangat membahayakan," ujar Amir, Minggu, 28 Januari 2024.

Mengingat tingkat kerawanan yang sangat tinggi, imbuh Amir, pihaknya sudah memberikan himbauan kepada warga yang rumahnya terdampak untuk berhati-hati. Terlebih hujan dengan intensitas tinggi diperkirakan masih akan terus melanda kawasan tersebut. 

Bahkan para penghuni rumah, katanya, disarankan untuk segera mengungsi ke rumah sanak saudara terdekat yang tentunya lebih aman. Hal ini guna mencegah terjadinya hal yang tak diharapkan mengingat potensi longsor susulan yang tinggi. 

Baca Juga: Mantan Bupati pun Persoalkan Rehab Ruang Pamengkang Pendopo Garut, Rudy Gunawan: Ruangan Masih Sangat Nyaman

Ia menyampaikan, tak hanya itu, pihaknya juga sudah meminta agar pemilik rumah segera mengamankan barang-barang berharga yang masih berada di dalam rumah.

Koordinasi dengan Forkopimcam serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pun sudah dilakukan untuk langkah penanganan lanjutan dari bencana tersebut.

Amir juga mengungkapkan, pada waktu hampir bersamaan, di daerahnya juga telah terjadi bencana alam pergeseran tanah. Peristiwa ini menyebabkan sejumlah rumah rusak. 

Baca Juga: Warga Garut Termasuk Mantan Bupati Persoalkan Rehab Pendopo: Dari Mana Uangnya?

"Bencana pergeseran tanah terjadi Kampung Jaringao, Desa Telagasari, pada Sabtu malam sekitar pukul 19.00 WIB. Ini juga merupakan dampak dari tingginya intensitas hujan di daerah Banjarwangi," katanya. 

Menurut Amir, panjang tanah yang bergeser mencapai sekitar 100 meter dengan kedalaman anjlok sekitar 15 centimeter. Di beberapa bagian jiga muncul belahan dengan kedalaman rata-rata 1 meter. 

Peristiwa tersebut, tuturnya, juga telah menyebabkan empat rumah warga terdampak. Dinding rumah mereka retak-retak sehingga menimbulkan kerawanan akan ambruk. 

Baca Juga: Longsor di Cihurip Garut Ancam Rumah Warga

Guna mencegah hal yang tak diharapkan, kata Amir, penghuni dari empat rumah terdampak yang terdiri dari 13 jiwa pun terpaksa dievakuasi. Mereka untuk sementara diungsikan ke rumah sanak saudaranya yang terdekat. 

"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa atau pun luka akibat bencana alam longsor maupun pergeseran tanah yang terjadi di wilayah kami ini. Untuk kerugian materi masih belum bisa ditaksir karena masih dalam proses penghitungan," ucap Amir. 

Lebih jauh Amir mengingatkan, pada musim hujan seperti sekarang ini, tingkat kerawanan bencana terutama longsor dan pergerakan tanah di wilayah Banjarwangi sangat tinggi. Oleh karenanya ia menghimbau warga agar selalu hati-hati dan meningkatkan kewaspadaan.***

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler