Jelang Ramadan, Harga Cabai di Kota Tasikmalaya Tembus Hingga Harga Tertinggi

6 Maret 2024, 18:13 WIB
Harga cabai disejumlah pasar di Kota Tasikmalaya sangat tinggi. Seorang pembeli cabai di salah satu kios sayuran Pasar Cikurubuk Kota Tasik. /kabar-priangan.com/Asep MS/

KABAR PRIANGAN - Semakin dekat Bulan Ramadan 1445 H, kenaikan sejumlah bahan pokok di sejumlah pasar di Kota Tasikmalaya semakin tidak terbendung.

Kenaikan harga yang cukup tinggi terjadi pada komoditas sayuran jenis cabai dimana harga cabai merah besar kini harganya tembus Rp130 ribu per kilo gram. 

Menurut sejumlah pedagang, harga tersebut merupakan harga tertinggi sejak beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: 5 Tempat Munggahan di Tasikmalaya Pemandangan dan Suasananya Bikin Nyaman, Harga Tiket Masuk Murah Meriah

"Harga cabai merah besar di pasar kini Rp130 ribu per kilogram. Kenaikan harga cabai merah besar sudah terjadi dalam sebulan terakhir ini," ujar Surya (45) salah seorang pedagang sayuran di blok C 2 Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya, Rabu, 6 Maret 2024.

Semula kata Surya, harga cabai merah dijual Rp60.000 per kg. Kemudian setiap harinya terus mengalami kebaikan hingga sampai diangka Rp90 ribu per kilogram.

"Nah dari situ naik terus dan sekarang sudah di Rp130 ribu per kilogram," katanya.

Baca Juga: Pemerintah Kota Tasikmalaya Raih Sertifikat Adipura, Asep Tamam: Gunungan Sampah Masih Terlihat

Dikatakan Surya, akibat harga yang tinggi, banyak pembeli cabai yang mengurangi volume pembelian. 

"Ya dari biasanya 2 kilogram, sekarang paling 1 kilogram. Terutama untuk konsumen para pedagang makanan. Untuk pedagang seperti saya juga rugi, barang susah dan harganya naik ugal-ugalan" katanya.

Selain cabe merah besar, harga cabai merah kriting juga cukup tinggi yaitu Rp 90.000 per kilogram Sedangkan harga cabe rawit domba, kini dijual di Rp80.000 per kg.

Baca Juga: Ramadan Datang, Warga di Kota Tasikmalaya Ramai Ziarah ke Makam

Tidak Pedas

Tingginya harga cabai, tentu saja dampaknya sangat dirasakan konsumen salah satunya para pemilik rumah makan warungan. Menurut pemilik warung nasi, mereka terpaksa mengurangi kadar cabai untuk setiap makanan yang mereka jual. 

"Ya sekarang mah untuk bumbu, cabainya kita kurangi. Termasuk untuk sambel juga cabainya kita kurangi, sehingga jangan heran kalau sambal sekarang tidak pedas," ujar Atik (43) salah seorang penjual warung nasi di Jalan Tarumanagara Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya.

Selain cabai, harga sayur lain seperti tomat dan kubis juga mengalami kenaikan. Untuk harga tomat yang sebelumnya dijual Rp7.000 per kg, kini menjadi Rp16.000 per kilo gram. Sedangkan kubis dari Rp6.000 per kilo gram menjadi Rp10.000 per kilo gram.

Baca Juga: Unper Tasikmalaya Bersama FPPTI Jabar Gelar Workshop Akreditasi Perpustakaan: Menuju Perguruan Tinggi Unggul

Permintaan Terus Melonjak

Para pedagang mengatakan, kenaikan harga bahan pokok khususnya untuk komoditas sayuran akan terus berlangsung hingga memasuki Ramadan 1445 H yang akan datang akibat dari ketersediaan terbatas dan permintaan terus melonjak.

Ditemui terpisah Kepala Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan Kota Tasikmalaya Apep Yosa mengungkapkan, tingginya harga cabai merah besar dipicu pasokan yang kurang.

"Ya karena iklim, produktivitas di petani kurang. Ini harga termahal cabai merah besar di kita dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, "ungkapnya.

Baca Juga: Pemkot Tasikmalaya Launching Aplikasi Layanan Kepegawaian Berbasis Elektronik, Tak Harus Datang ke Kantor

Pasokan cabai merah besar, cabai keriting termasuk cabai cengek ke Kota Tasikmalaya kata Apep selama ini didatangkan dari Kabupaten Garut dan Kabupaten Ciamis.

"Kita ini masih dipasok dari luar, sementara saat ini produktivitas dipetani kurang, sementara permintaan tinggi akibat adanya beberapa momentum seperti jelang Ramadan sehingga kita tidak dapat berbuat banyak," ujar Apep.

Maka dari itu kata Apep, untuk mengurangi ketergantungan pemenuhan kebutuhan cabai merah Pemkot Tasikmalaya sudah menggulirkan program setaman cinta.

Baca Juga: Eksplorasi Sensasi Kuliner Hits di Tasikmalaya: Nikmati Kelezatan yang Menggoda Lidah

"Program ini mengarahkan warga memenuhi kebutuhan pangan sendiri melalui pemanfaatan lahan pekarangan dengan cara menanam tanaman yang dibutuhkan. Seperti cabai misalnya. Jadi tidak perlu bergantung kepada pasar," ujar Apep.***

 

 

 

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler