Balon Wali Kota Tasikmalaya Bermunculan, Idealnya Tawarkan Gagasan Atasi Masalah Kemiskinan

2 April 2024, 13:37 WIB
Rektor IAI Tasikmalaya, Dr. Abdul Haris /kabar-priangan.com/DOK/

KABAR PRIANGAN - Para kandidat bakal calon Wali Kota sudah bermunculan ke publik jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Tasikmalaya 27 November 2024. Namun dari sekian nama yang muncul belum ada satu pun yang menawarkan gagasan.

Hal tersebut disampaikan Rektor Institut Agama Islam (IAI) Tasikmalaya, Dr. Abdul Haris, Selasa 2 April 2024.

Dia mengatakan gagasan untuk membangun Kota Tasikmalaya lima tahun kedepan tidak harus disampaikan nanti dalam debat di KPU.

Baca Juga: Jelang Lebaran, DKP3 Perketat Syarat Masuk Ternak ke Kota Tasikmalaya

"Semestinya, para kandidat bakal calon Wali Kota maupun balon Wakil Wali Kota menyampaikan gagasan dan pemikiran untuk kemajuan Kota Tasikmalaya kedepan bisa melalui dialog, media massa dan lainnya, saat ini belum ada yang menawarkan gagasan," ungkap Kang Haris panggilan akrab Dr. Abdul Haris.

Menurutnya, para kandidat bakal calon Wali Kota Tasikmalaya, saat ini sepertinya tengah sibuk dengan perahu partai politik yang akan mengantarkan ke gerbang pendaftaran KPU. Sehingga gagasan pun masih tersembunyi dengan rapat.

"Seharusnya kalau misalkan saya nanti jadi Wali Kota Tasikmalaya, akan membangun kota termiskin di Jabar ini penduduknya jadi sejahtera, tak banyak pengemis dan keadilan merata, misalkan seperti itu, ini kan belum ada," tuturnya.

Baca Juga: Eres Ruslil Aeres Berpeluang Jadi Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya 2024-2029, Ini Alasannya

Konsep Perekonomian

Atau misalkan, kata Haris, para kandidat bakal calon Wali Kota menawarkan terkait gagasan atau konsep perekonomian terhadap masyarakat supaya kemiskinan di Kota Tasikmalaya semakin terkikis menuju keluarga sejahtera.

"Dengan predikat daerah termiskin di Jabar, Kota Tasikmalaya. Konsep dan gagasan apa yang akan diterapkan bila para kandidat ini duduk di kursi kekuasaan, gagasan tersebut semestinya disampaikan tidak harus menunggu jadwal debat dan menyampaikan visi misi di KPU," tegasnya.

Selain itu, dengan tumbuh berkembang kampus-kampus negeri dan swasta di Kota Tasikmalaya, gagasan seperti apa yang harus diterapkan oleh para kandidat bakal calon Wali Kota dari sisi perguruan tinggi.

Baca Juga: Lomba Dulag di Pusat Budaya Pagerageung Tasikmalaya Berhadiah Rp 10 Juta, Simak Persyaratannya di Sini!

"Jadi, silahkan sampaikan dan tawarkan gagasan serta konsep pendidikan lima tahun kedepan selama menjabat Wali Kota Tasikmalaya, apa yang akan dilakukan, dan bukan hanya janji politik semata tanpa adanya realisasi," jelasnya.

Selanjutnya, Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang sekarang segala bentuk kebijakan sudah diambil alih Pemerintahan Provinsi. Hal apa yang perlu disinergikan dan gambaran konsep dan gagasan harus disampaikan ke masyarakat.

"Misalkan ini, kalau saya memimpin Kota Tasikmalaya satuan pendidikan dasar sembilan tahun, satuan pendidikan pra sekolah dan dengan banyaknya yang putus sekolah, saya akan membantu supaya tidak ada yang putus sekolah," ujar Kang Haris.

Baca Juga: Kasus DBD di Kota Tasikmalaya Terus Meningkat, Dinkes Tangani Ratusan Pasien

Predikat Daerah Termiskin

Karena, lanjut Haris, dengan predikat daerah termiskin di Jawa Barat, tentunya ada dari unsur masyarakat lebih memilih bekerja daripada melanjutkan sekolah dikarenakan masalah pembiayaan.

"Karena mereka lebih mementingkan bagaimana bisa makan dan mendapatkan penghasilan, sebagai Kota yang miskin. Gagasan para kandidat bakal calon Wali Kota tentu menjadi sebuah harapan besar dan penilaian bagi masyarakat Kota Tasikmalaya," jelasnya.

Dengan itu, Haris melanjutkan, gagasan dan solusinya terkait banyak anak yang putus sekolah, bagaimana para kandidat bakal calon Wali Kota mampu mengatasi hal tersebut dan serta bagaimana dalam meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakatnya.

Baca Juga: Polres Tasikmalaya Kota Siapkan Layanan Mudik Gratis, Tujuan Yogya dan Solo

"Selanjutnya bagaimana menawarkan gagasan membangun infrastruktur Kota Tasikmalaya yang lebih baik dari sekarang, dan bagaiman cara pengembangan fasilitas umum, ada tawaran baru atau melanjutkan program yang ada," terangnya.

Saat ini, Haris menambahkan para kandidat bakal calon Wali Kota Tasikmalaya baru menjual tampang saja di baliho, spanduk di jalan protokol serta kaca belakang angkutan umum.

"Memasang baliho, spanduk itu memang sebagai sarana menyampaikan bahwa mereka akan maju di Pilkada serta ajang mencari popularitas, namun yang lebih ditunggu masyarakat adalah terkait gagasan dan konsep pembangunan kedepan," kata Haris menegaskan.

Baca Juga: Heri Hendriyana Tepis Rumor Maju di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024: Fokus Sosial Keagamaan

Ketika melakukan safari dengan masyarakat, lanjutnya, semestinya para kandidat bakal calon Wali Kota menyampaikan terkait gagasan dan konsep untuk membangun Kota Tasikmalaya khusunya kemiskinan.

"Sehingga masyarakat pun sudah mengenal terkait gagasan dan konsep membangun Kota Tasikmalaya yang mendapat predikat daerah termiskin di Jawa Barat dan ini perlu disampaikan, atau mungkin mereka tengah sibuk mengurus SK pencalonan dari Parpol sehingga belum ada waktu menyampaikan gagasan," pungkasnya.***

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler