Akademisi Angkat Bicara Soal Tugu Koperasi di Kota Tasikmalaya yang tak Dirawat

28 Juni 2024, 17:45 WIB
Tugu Koperasi yang berada di Jalan Mohammad Hatta, Kota Tasikmalaya. /kabar-priangan.com/Nanang Yudi/

KABAR PRIANGAN - Wakil Direktur Pascasarjana Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya, Dr. Yusuf Abdullah menyayangkan Tugu Koperasi yang merupakan simbol sejarah bagi bangsa Indonesia tidak diperhatikan dan dirawat oleh Pemerintah Kota Tasikmalaya.

Padahal, Tugu Koperasi bisa dijadikan sebagai ikon Kota Tasikmalaya, sebagai sejarah yang harus dikenalkan kepada generasi muda khususnya. 

Sehingga, masyarakat pun tertanam sebuah kebanggaan bahwa daerahnya merupakan tempat kongres pertama dan lahirnya Koperasi pada 12 Juli 1947.

Baca Juga: Petugas Pantarlih Mulai Diterjunkan Mendata 547.537 Orang DPT untuk Pilkada Kota Tasikmalaya 2024

"Saya sudah mengusulkan ke Pemkot Tasikmalaya untuk dibuatkan menjadi Musium Koperasi, atau dibangun suatu kawasan sebagai heritage koperasi untuk dikenalkan kepada generasi muda serta bisa dijadikan kawasan wisata edukasi," ungkap Dr. Yusuf Abdullah, Jumat 28 Juni 2024.

Yusuf melanjutkan walaupun secara lisan usulan tersebut disampaikan ke Dinas Koperasi UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Tasikmalaya. Tapi, memang sudah seharusnya Pemerintah untuk merawat tugu dan monumen bersejarah sebagai penghormatan kepada para pelaku sejarah.

"Iya, jadi sangat disayangkan tidak dirawat, padahal itu kan monumen bersejarah bagi Tasikmalaya umumnya bangsa Indonesia, tugu dan monumen yang memiliki makna sejarah merupakan aset bagi Kota Tasikmalaya," tuturnya.

Baca Juga: Daftar Film Bioskop Terbaru Tayang Hari Ini di Tasikmalaya 28 Juni 2024: Ada Film Marni Story of Wewe Gombel!

Museum Koperasi

Museum Koperasi bila direalisasikan serta dibangun Pemerintah Kota Tasikmalaya, dan dikelola secara baik dan benar secara profesional oleh generasi muda milenial dengan perpaduan dan sentuhan teknologi pasti akan menjadi daya tarik bagi para wisatawan.

"Coba saja, bilamana di Tugu Koperasi dan bangunan belakang yang sudah ambruk dibangun museum dan diperkenalkan kepada para siswa-siswi SD sampai dengan SMA se-Indonesia, dengan studi tour datang ke Museum Koperasi, pasti akan meningkatkan PAD," tuturnya.

Selain itu, pemberdayaan masyarakat dengan produk-produk UMKM yang diperdagangkan akan melahirkan pertumbuhan ekonomi bagi warga Kota Tasikmalaya dan sekitarnya, asal dikelola dengan secara profesional.

Baca Juga: Tugu Koperasi Kurang Dirawat, Keberpihakan Pemkot Tasikmalaya Terhadap Sejarah Dipertanyakan

"Impact faktornya ke UMKM, dahsyat pastinya, misalkan dengan tiket masuk Rp5.000 para turis dengan disuguhi sejarah-sejarah koperasi dengan pelopor Bapak Koperasi yaitu Bung Hatta, tentunya menjadi daya tarik," ucapnya.

Jadi, Yusuf menegaskan, sekolah yang akan melakukan studi tour tujuannya jangan ke Yogyakarta saja, tetapi bagaimana supaya mereka datang ke Kota Tasikmalaya untuk mengetahui sejarah koperasi dan yang lainnya.

"Saya yakin bisa menghasilkan dan bisa meningkatkan tarap hidup masyarakat Kota Tasikmalaya, bila memang dikelola secara profesional, jika memang dibangun Museum Koperasi, pasti ekonomi masyarakat menggeliat," ujarnya.

Baca Juga: Komitmen Berantas Judol, Kapolres Tasikmalaya Kota Cek Hape Semua Anggota

Para generasi muda dengan sentuhan teknologinya supaya menarik para wisatawan untuk datang ke Museum Koperasi dengan daya tarik yang disampaikan melalui media atau medsos dan yang lainnya.

"Jadi, jangan ke Bali atau ke Yogyakarta terus, nanti itu bagaimana para wisatawan supaya datang ke Kota Tasikmalaya, dengan suguhan sejarah-sejarah yang dilahirkan di Kota Tasikmalaya. Dan tentunya Tasik akan menjadi asyik," pungkasnya.

Tugu Koperasi yang berada di Jalan Mohammad Hatta, Kota Tasikmalaya sebagai bukti bahwa ditempat tersebut telah lahir sebuah sejarah yaitu Kongres Koperasi pertama yang dilaksanakan tanggal 12 Juli 1947 silam, setelah dua tahun bangsa Indonesia Merdeka.***

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler