Dikepung Pergerakan Tanah, Rumah dan Sekolah di Cibalong Tasik Rusak

- 9 Februari 2021, 09:44 WIB
Bencana pergerakan tanah di Kampung Babakaran Jeruk RT 03 RW 02 Desa Singajaya, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Tasikmalaya, merusak sejumlah rumah warga dan fasilitas umum seperti sekolah dan jalan raya, Senin (8/2/2019).
Bencana pergerakan tanah di Kampung Babakaran Jeruk RT 03 RW 02 Desa Singajaya, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Tasikmalaya, merusak sejumlah rumah warga dan fasilitas umum seperti sekolah dan jalan raya, Senin (8/2/2019). /Aris MF/

KABAR PRIANGAN - Diduga akibat intensitas hujan yang cukup tinggi ditambah tingkat kelabilan tanah membuat sejumlah bangunan di Kampung Babakaran Jeruk RT 03 RW 02 Desa Singajaya, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Tasikmalaya, mengalami kerusakan.

Bangunan yang rusak mulai dari rumah warga, tempat ibadah, jalan raya hingga sekolah.

Diduga kuat, kerusakan ini akibat bencana pergerakan tanah yang mengepung perkampungan tersebut.

Baca Juga: Perketat ke tingkat Desa, Kabupaten Ciamis Laksanakan PPKM Mikro

Kerusakan seperti pada 3 unit rumah warga dan ruangan kelas di SDN Babakan Jeruk.

Bangunan tersebut mengalami kerusakan cukup parah, bahkan bangunan sekolah nyaris ambruk dan miring.

Kerusakan lainnya ditandai dengan adanya retakan yang menganga di dinding serta lantai bangunan.

"Hasil pantauan kami, retakan tanah terjadi dan merusak bangunan disana. Sarana jalan, kolam hingga kebun pun terlihat retakannya cukup besar.

Kita sudah berkordinasi dengan beberapa pihak termasuk Dinas pendidikan dan Dinas PUPR untuk upaya penanganan," jelas Ketua FK Tagana Kabupaten Tasikmalaya Jembar Adiseyta, Senin (8/2/2021).

Baca Juga: Satgas Covid Kembali Bubarkan Resepsi Pernikahan Tanpa Izin di Kota Banjar

Ditambahkan dia, saat ini warga yang rumahnya dalam kondisi rusak diungsikan ke rumah sanak saudara mereka yang jauh dari lokasi bencana.

Hal itu dikarenakan khawatir pergeseran tanah semakin parah. Pihaknya pun terus berjaga guna memantau situasi disana.

"Warga sudah mengungsi ke tempat yang aman. Situasi disana masih sangat menghawatirkan, ditakutkan pergerakan tanah makin parah," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tasikmalaya Nuraedidin menambahkan, Kecamatan Cibalong termasuk wilayah yang rawan pergeseran tanah dan longsor. Karena wilayah tersebut berbukit-bukit dan tanah labil.

"Kami juga mengimbau warga agar waspada. Relawan kami dilapangan juga diminta untuk tetap siaga akan adanya bencana. Mengingat wilayah itu rawan," ujar Nuraedidin.

Pihaknya pun sudah melaporkan kejasian ini ke Badan Geologi untuk dilakukan penelitian lebih lanjut.

Nantinya, kata Nuraedidin, kejadian pergeseran tanah akan diteliti oleh Badan Geologi untuk menentukan langkah-langkah ke depan. Jika membahayakan, tentunya akan dilakukan relokasi warga.

Baca Juga: Pergerakan Tanah, Ratusan Warga Terpaksa Mengungsi

Nuraedidin mengungkapkan, pergeseran tanah di kampung itu, mendampaki empat ruangan SDN Babakan Jeruk, tiga unit rumah warga, serta ruas penghubung kecamatan Cibalong dan Parungponteng. Ditambah empat kolam ikan warga setempat.

"Nanti hasil penelitian akan menjadi acuan pemerintah daerah. Langkah apa yang akan diambil. Bisa jadi kalah parah, dilakukan relokasi terutama mereka yang terancam," ujar Nuraedidin.

Sementara itu, Camat Cibalong Amin mengungkapkan, sementara waktu ruas jalan yang mengalami retakan yakni yang menghubungkan Cibalong-Parungponteng tidak bisa dilalui kendaraan berat karena dikhawatirkan akan terjadi amblas jalan.

"Kami lakukan tanggap darurat dan sementara ruas jalan tidak bisa dilalui kendaraan berat karena khawatir semakin amblas dan membayakan," ujar Amin.***

Editor: Teguh Arifianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah