Network
KABAR PRIANGAN - Pembangunan jaringan pipa transmisi air baku Balokang-Patrol tahap II Kota Banjar dengan nilai proyek Rp 12,7 miliar diprogramkan melintasi 3 desa dan 1 kelurahan di wilayah Kec/Kota Banjar.
Kawasan yang dilintasi tersebut direncanakan sepanjang 4,6 km ini, mulai wilayah Desa Jajawar - Desa Cibeureum - Kelurahan Situbatu - Desa Neglasari.
Sejumlah warga pemilik tanah atau rumah sekitar lintasan pipa pekerjaan kontruksi mengaku harap-harap cemas. Pemicunya, kasus pekerjaan pipa serupa beberapa tahun lalu, sempat banyak merugikan masyarakat sekitar yang dilintasi pipa.
Baca Juga: Rumah Semi Permanen di Pataruman Kota Banjar Hangus Dilalap Si Jago Merah
Keluhan dan aspirasi masyarakat tersebut terungkap dan berkembang saat sosialisasi kepada masyarakat terdampak "Pembangunan jaringan pipa transmisi air baku Balokang-Patrol tahap II Kota Banjar" di Wahana Ulin Kabapa Jajawar, Selasa (9/2/2021).
Pertemuan tersebut dihadiri oleh sejumlah komponen masyarakat, perwakilan Forkopinda, Muspika dan perwakilan Pemerintah Desa dan Kelurahan serta masyarakat terdampak proyek, juga dihadiri oleh PPK Air Baku BBWS Citanduy, Insan Prasasti dan Pengembang Dirut PT Melindo Pratama Putra, M. Yaser Arafat.
"Penggalian tanah proyek pipa dahulu, menyisakan banyak lubang galian yang belum selesai ditutup kembali. Karena membahayakan keselamatan, saat itu warga diharuskan menutup lubang tersebut " ujar seorang warga Desa Jajawar, Dede Harisman.
Baca Juga: Begal Mengaku Polisi di Banjar, Tusuk Dada Korban Lantas Rampas Motor dan Dua Hape
Perwakilan Masyarakat Desa Cibeureum, Kikin Asikin menyatakan, kawasan terpanjang yang dilintasi pekerjaan pipa tahun 2021 ini ada wilayah Desa Cibeureum.
"Kami berharap selama proyek ini berjalan, mau merekrut tenaga kerja daerah setempat. Misal, melalui pola padat karya dengan melibatkan warga sekitar terdampak proyek," ujar Asikin seraya berharap kasus pekerjaan pipa dahulu, jangan terulang lagi pada pekerjaan mendatang.
Seorang mantan Wakil Ketua DPRD Kota Banjar, Solihin berharap proyek baru tahun sekarang memberikan manfaat kepada masyarakat, tidak seperti proyek pipa 5 tahun lalu yang mubazir. Selain itu, ganti rugi terhadap masyarakat terdampak tidak transparan dan jauh dari kelayakan.
Baca Juga: Miris, Perempuan Muda Alami Gangguan Jiwa di Kota Banjar Jadi Korban Dugaan Pelecehan Seksual
"Proyek mubazir itu diperkirakan menghabiskan anggaran puluhan miliar. Mudahan-mudahan pekerjaan pipa tahun sekarang, ada manfaatnya untuk masyarakat yang dibuktikan dengan air mengalir dari pipa sampai rumah penduduk yang membutuhkan air bersih," ujarnya.
Direspon positif
Semua aspirasi yang berkembang dalam pertemuan tersebut direspon positif PPK Air Baku BBWS Citanduy, Insan Prasasti dan Pengembang Dirut PT Melindo Pratama Putra, M. Yaser Arafat.
Insan Prasasti memastikan, pekerjaan nanti akan melibatkan warga sekitar dan lebih berkualitas baik. "Kami siap bekerjasama dengan pemerintah desa dan kelurahan setempat saat pendataan dan pengukuran lahan terdampak proyek itu," ujar Insan.
Baca Juga: Dalam Rentang Waktu Satu Bulan, Sembilan Orang Balita di Kota Banjar Ikut Terpapar Virus Corona
Menurut Pengembang, Dirut PT Melindo Pratama Putra, M. Yaser Arafat, seiring selesainya sosialisasi langsung kepada masyarakat yang dilintasi pekerjaan pipa, direncanakan secepatnya pembangunan kontruksi itu dikerjakan dalam waktu dekat ini.
"Diprogramkan pekerjaan kontruksi sepanjang 4,6 km ini selesai 8 bulan. Dipastikan kualitas pipa lebih bagus dibanding pekerjaan pipa sebelumnya. Kualitas pipa yang dipasang nanti diperkirakan kuat selama 50 tahunan," ujarnya seraya menjelaskan diameter pipa mencapai 16 inch.(D. Iwan)***
