Wagub : Klaster Pesantren Hanya 0,02 Persen dari Jumlah Pesantren di Jawa Barat

- 18 Februari 2021, 18:06 WIB
Wakil Gubernur Uu Ruzhan menyerahkan bantuan
Wakil Gubernur Uu Ruzhan menyerahkan bantuan /kabar-priangan.com / Ema Rohima/

Jauh sebelum itu, sejumlah pesantren di Kabupaten/Kota Tasikmalaya juga telah lebih dulu menjadi klaster penyebaran Covid-19. Di Kabupaten Garut, beberapa pesantren juga sempat menjadi klaster penyebaran Covid-19.

Namun, Uu menilai, para pengurus pesantren sejauh ini telah menjalankan tugasnya dengan baik dalam menjaga protokol kesehatan (prokes).

"Adapun kejadian seperti di sini (Pesantren Persis), sudah di luar kendali. Sebab, prokes dilakukan maksimal, tapi Allah yang menentukan," ujar dia.

Ia mengatakan, penanganan klaster pesantren tak bisa dilakukan hanya dengan saling menyalahkan. Apalagi sampai menyalahkan pihak pesantren.

"Saya tidak suka, karena di pesantren banyak kiai dan ulama yang kita harus hormati. Kita harus cari solusi," kata dia.

Untuk mencegah munculnya kembali kasus Covid-19 di lingkungan pesantren kata Uu, pihaknya akan mengadakan rapat dengan kiai dan ulama untuk mengingatkan kembali tentang penerapan prokes.

Baca Juga: Sudah 48 Jenazah Korban Covid-19 Dikebumikan di TPU Dipatiukur Banjar

Ia menilai, dari sejumlah pesantren yang menjadi klaster penyebaran Covid-19 yang didatanginya, kasus covid muncul karena pihak pesantren mulai teledor dalam penerapan prokes.

"Tidak melakukan kegiatan pesantren dengan prokes ketat," kata dia.

Uu menambahkan, satgas penanganan di kabupaten/kota juga mesti aktif melakukan sosialisasi dan inspeksi ke pesantren. Dengan begitu, penerapan prokes dapat selalu terpantau.

Halaman:

Editor: Teguh Arifianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah