Musim Panen Raya Padi, Petani 'Dihantui' Wacana Impor Beras

- 8 Maret 2021, 20:01 WIB
Muspida Kota Banjar gelar panen raya di sawah Kelompok Tani Kalangsari, Dusun Randegan, Desa Raharja, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, akhir Februari 2021.
Muspida Kota Banjar gelar panen raya di sawah Kelompok Tani Kalangsari, Dusun Randegan, Desa Raharja, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, akhir Februari 2021. /kabar-priangan.com/D Iwan/

 

KABAR PRIANGAN - Memasuki musim panen raya padi, berkembang wacana rencana impor beras. Kondisi itu, berakibat petani padi merasakan harap-harap cemas.

Diantara harapan petani saat musim panen padi itu, tentunya hasil panen padi melimpah dengan harga jual Gabah Kering Giling (GKG) yang mahal.

Adapun yang menjadi kecemasan petani ketika musim panen padi itu, harga GKG dan beras mendadak anjlok.

Baca Juga: Terbukti Korupsi, Mantan Kades di Sumedang Divonis 5 Tahun Penjara

Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kec. Purwaharja, Otong Revolusianto, Senin 8 Maret 2021, mengakui, harga GKG terus mengalami penurunan selama musim panen padi belakangan ini.

"Harga GKG dua pekan lalu berkisar Rp 500 ribu per kuintal. Saat ini, anjlok menjadi Rp 430 ribu per kuintal," ujar Otong.

Ditegaskan dia, akibat turun harga pembelian gabah tersebut, petani menjadi merugi. Karena, tak sebandingnya antara biaya produksi yang dikeluarkan petani dengan harga penjualan hasil panen padi selama ini.

Baca Juga: Angka Konsumsi Ikan di Masyarakat Sumedang Rendah

Belum lagi jika terbukti benar adanya impor beras, diprediksi persaingan harga beras dipasaran semakin ketat saja. Otomatis, petani kian terjepit.

Halaman:

Editor: Dede Nurhidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x