IPA Konvensional yang Dimiliki Perumdam Tirta Anom Banjar Dibangun Tahun 1979

- 24 Maret 2021, 09:56 WIB
IPA Konvensional Perumdam Tirta Anom Banjar diperkenalkan ke awak media pada momen rangkaian Hari Air Sedunia, Selasa kemarin.
IPA Konvensional Perumdam Tirta Anom Banjar diperkenalkan ke awak media pada momen rangkaian Hari Air Sedunia, Selasa kemarin. /kabar-priangan.com/D Iwan/

KABAR PRIANGAN - Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Anom Banjar masih memiliki Instalasi Pengolahan Air (IPA) konvensional yang dibangun tahun 1979 atau berusia 42 tahun.

Kendati berusia tidak muda lagi, IPA konvensional ini tak pernah mengalami kebocoran sekarang ini serta bermanfaat sangat besar untuk pelanggan Perumdam Tirta Anom di Banjar.

Kepemilikan IPA buhun dan unik itu, diperkenalkan langsung Dirut Perumdam Tirta Anom Banjar, E. Fitrah Nurkamilah didampingi Kasubag Humas dan Hukum, Yogi Indriadji dan pejabat Perumdam Tirta Anom Banjar kepada awak media saat memperingati Hari Air Sedunia, Selasa 23 Maret 2021.

Baca Juga: Hindari Tanjakan Cae Sumedang, Jalan Sukanyiru-Bunter Segera Ditingkatkan

"IPA konvensional yang dibangun 1979 dan masih dipergunakan di Jabar, mungkin hanya ada di Banjar saja. Kalaupun ada di luar Jawa, mungkin adanya di Kalimantan itu," ujarnya.

Karena memiliki sejarah, IPA konvensional yang dibangun 1979 itu, dikatakan Fitriah, tidak akan dibongkarnya. Walaupun ada program pembangunan IPA berkelas modern, seperti PDAM yang dimiliki daerah lain.

"IPA konvensional ini berfungsi mengendapkan lumpur dari air Sungai Citanduy. Sejalan itu, IPA dibuat berliku-liku dan setiap dua sekali dibersihkan," ujarnya.

Baca Juga: Desa Cibuluh Bakal Dikembangkan Jadi Desa Wisata di Sumedang

Lebih lanjut dia menargetkan setelah IPA modern dibangun, IPA konvensional yang langka dan memiliki keunikan, dijadikan wahana edukasi dan rekreasi di masa mendatang.  

"IPA konvensional yang dimiliki Perumdam Banjar sekarang ini, sangatlah bermanfaat membantu IPA yang lain, notabene lebih modern di Perundam Tirta Anom," ujarnya.

IPA konvensional memiliki keunggulan bandel, tak pernah mengalami keruksakan atau gangguan seperti bocor. Namun, ada kelemahan yang dialami selama ini.

Baca Juga: Laga Panas Persib Badung Vs Bali United, Rabu (24/3/2021) Live Indosiar

Diantaranya, IPA itu belum tertutup atap, otomatis saat musim hujan, seringkali kecipratan air hujan. Akibatnya, air yang sampai ke pelanggan tak jernih. Untuk ke depannya diprogramkan ditutup atap setelah ada alokasi anggaranya.

"Kendati IPA berstatus konvensional, dijamin air yang bersumber dari Perumdam Tirta Anom bersih dan layak dikonsumsi. Tidak mengandung bakteri ecoli, penyebab diare. Sebab, sebulan sekali, air yang biasa dikonsumsi masyarakat diperiksa di Labkes Prov Jabar dan Labkesling ITB," ujarnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, Perumdam Tirta Anom Banjar sekarang memiliki 10.250 pelanggan tersebar di wilayah Kota Banjar.

Baca Juga: Pemkab Tasikmalaya Ditawari Pembentukan BNN

"Penyebab lain air Perumdam Tirta Anom tak jernih, karena pipa distribusi air masih menggunakan pipa yang dipasang tahun 1980, belum diganti yang baru sampai sekarang ini," ujarnya.***

Editor: Dede Nurhidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah