Bahaya Dosis Vaksin Sinovac dan Vaksin AstraZeneca jika Masuk Tubuh yang Sama, Begini Penjelasan Pemerintah

- 24 Maret 2021, 21:28 WIB
Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya dr Asep Hendra Hendriana
Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya dr Asep Hendra Hendriana /kabar-priangan.com / Asep MS/

 

KABAR PRIANGAN - Vaksin Sinovac dan vaksin AstraZeneca tidak boleh disuntikan ke dalam tubuh yang sama. Jika kedua vaksin buatan berbeda tersebut disuntikan ke dalam tubuh yang sama akan berbahaya dikarenakan materil dari kedua vaksin tersebut berbeda.

"Jadi dalam pelaksanaan vaksinasi ini dosisnya harus sama, jika dosis pertama yang disuntikan vasin Sinovac, dosis kedua juga harus Sinovac. Tidak boleh dosis pertama vaksin Sinovac yang kedua vaksin AstraZeneca, itu akan berbahaya bagi penerima vaksin," ujar Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya dr. Asep Hendra Hendriana, Rabu, 24 Maret 2021.

Walaupun secara gamblang bahayanya seperti apa belum tahu persis lanjut Asep, yang jelas reaksinya akan berbeda karena setiap vaksin akan menimbulkan reaksi yang berbeda dan itu tidak pernah diujikan.

Baca Juga: Tak Ada Pantangan Bagi Warga Usai Disuntik Vaksin Sinovac

"Apalagi rekomendasi dari BPOM juga seperti itu, dimana pada pelaksanaan vaksinasi Covid 19 ini dosisnya harus sama," ujar Asep melanjutkan.

Makanya ucap dia, pada pelaksanaan vaksinasi Covid 19, perhitungannya harus tepat jangan sampai orang sudah yang divaksin dosis pertama menggunakan sinovac tidak mendapatkan dosis kedua karena kehabisan.

"Itu jangan sampai terjadi," ujarnya.

Disinggung terkait distribusi vaksin AstraZeneca ke Kota Tasikmalaya ujar Asep, pihaknya hingga kini belum mendapatkan kepastian.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 untuk Lansia dan Petugas Pelayanan Publik Ketersediaannya Aman

"Kita belum tahu, apakah pada distribusi vaksin berikutnya dari provinsi apakah vaksin sinovac ataupun astrazenica, kita belum dapat suratnya. Walaupun diaplikasinya vaksin astrazenica ini sudah muncul," kata Asep.

Termasuk lanjut Asep, walaupun dosisnya sama dua kali dosis, namun jangka waktu penyuntikannya berbeda.

"Katanya kalau untuk astrazenika jangka waktu penyuntikan dosis pertama ke penyuntikan dosis kedua lebih panjang dibanding sinovac. Ada yang empat minggu, ada yang delapan minggu, kita juga masih menunggu juknisnya seperti gimana," terang Asep.

Baca Juga: Keraguan Masyarakat Atas Kehalalan dan Efektivitas Vaksin Sinovac, Jadi Kendala Proses Vaksinasi di Kota Tasik

Disinggung terkait kehalalan vaksin astrazenica yang hingga saat ini masih memunculkan kontroversi di masyarakat, Asep mengatakan, terkait itu pihaknya menyerahkan sepenuhnya ke pemerintah pusat.

Yang penting ujar dia, dari sisi keamanannya ketika disuntikan tidak akan menimbulkan reaksi negatif.

"Apalagi berdasarkan fatwa MUI sudah dibolehkan. Jadi walaupun memang ada unsur babinya, tapi kata MUI ketika dalam keadaan darurat dibolehkan," katanya.***

Editor: Teguh Arifianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah