Dibandingkan Pemilihan Serentak 2019, Kinerja Media Center KPU Kini Lebih Baik

- 28 Maret 2021, 20:25 WIB
Anggota KPU Provinsi Jawa Barat Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat, Dr Idham Holik
Anggota KPU Provinsi Jawa Barat Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat, Dr Idham Holik /kabar-priangan.com/ Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN - Keberadaan media center Komisi Pemilihan Umum (KPU) sangat besar peranannya bagi kelancaran diseminasi informasi publik.

Dibandingkan pemilihan serentak tahun 2019 lalu, kinerja media center di kab/kota yang ada di Jawa Barat saat ini telah mengalami perkembangan lebih baik sehingga informasi terhadap publik bisa berjalan dengan baik pula.

Anggota KPU Provinsi Jawa Barat Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat, Idham Holik, menyebutkan pada pemilihan serentak atau Pilkada yang diselenggarakan 7 kabupaten dan 1 kota di Jawa Barat tahun 2020 lalu, kinerja media centernya sudah lebih baik dibanding pemlihan serentak 2019 lalu.

Baca Juga: Bom Meledak di Depan Gereja Katedral Makasar, Diduga Aksi Bom Bunuh Diri

"Di 7 KPU kabupaten dan 1 KPU kota penyelenggara pemilihan serentak atau Pilkada 2020 di Jawa Barat, kinerja media centernya sudah jauh lebih baik.

Jika menggunakan sudut pandang komparatif dengan pemilu serentak 2019, kinerja media center di KPU kabupaten/kota tersebut mengalami perkembangan kinerja yang lebih baik atau ada progres peningkatan kualitas kerja," ujar Idham saat dihubungi Minggu 28 Maret 2021.

Menurutnya, diseminasi informasi publik merupakan suatu kegiatan yang ditujukan kepada kelompok target atau individu agar mereka memperoleh informasi, timbul kesadaran, menerima, dan akhirnya memanfaatkan informasi tersebut.

Baca Juga: Ledakan Bom di Makassar, Wakil Ketua MUI: Jangan Dikaitkan dengan Agama Tertentu

Kelancaran diseminasi informasi publik ini dinilainya sangat penting dalam pelaksanaan pilkada atau pemilu.

Dikatakannya, ada beberapa indikator yang menunjukan adanya peningkatan kinerja media center KPU kab/kota di Jawa Barat pada pilkada serentak 2020.

Pertama, pengelolaan media sosial yang kini juga sudah lebih baik di 8 kab/ kota tersebut dimana kini di penyelenggaraan pemilihan serentak lebih banyak konten kreatif yang diproduksi oleh KPU kab/kota tersebut, termasuk video informasi publik, sosialisasi, dan pendidikan pemilih.

Baca Juga: Pergerakan Tanah di Tanjungwangi Terus Terjadi, Ruli: Hasil Ukur Manual Pergerakannya 1 MM Per Jam

"Kedua, intensitas dan kualitas stori berita yang diunggah di portal/website/laman resmi KPU kab/ kota penyelenggara pemilihan kini lebih baik jika dibandingkan dengan pada saat penyelenggaran pemilu serentak 2019. Kompetensi penulisan berita media center kini semakin lebih baik," katanya.

Idham menambahkan, indikator ketiga adalah hubungan pers dengan media center yang juga terlihat semakin baik.

Dalam menjalankan hubungan pers, media  center KPU kab/kota di Jawa Barat dalam penyelenggaraan pemilihan lebih terbuka dan memiliki lebih banyak koneksi jaringan jurnalis.

Baca Juga: Hasil Panen Mencapai Rp15 Juta, Beternak Belut Bisa Jadi Usaha Alternatif Para Pensiunan

Dijelaskannya, hal ini tentunya didukung oleh aplikasi messenger dan media sosial yang kini telah menjadi bagian dari kehidupan manusia pada umumnya.

Dalam mengelola hubungan pers, KPU kab/kota penyelenggara pemilihan di Jawa Barat juga sudah ada yang mengadakan kegiatan seperti FGD bersama wartawan dan diskusi.

Ia mengungkapkan, tujuan kegiatan tersebut agar terpeliharanya hubungan pers yang lebih dekat dan berkualitas.

Baca Juga: Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir Positif Covid-19, Warga Diminta Jaga Protokol Kesehatan dan Divaksin

Hal ini dikarenakan di dalam kegiatan tersebut, KPU kab/kota penyelenggara pemilihan sambil memberikan materi sosialisasi regulasi teknis penyelenggaraan pemilihan.

Di sisi lain, Idham mengakui jika saat ini masih ada kekurangan yang didapati dari evaluasi manajamen media center yaitu belum optimal atau maksimalnya dukungan anggaran untuk media center.

Ini disebabkan efek refocusing anggaran untuk protokol kesehatan Covid-19 baik untuk penyelenggara pemilihan ataupu pemilih di TPS pada saat hari pemungutan suara.

Baca Juga: Tiga Tersangka Kasus Korupsi Pasar Leles Ditahan Kejati, Bupati Garut Ingatkan ULP Agar Lebih Hati-hati

"Selain hal tersebut, efek dari kurang maksimalnya anggaran operasional media center tersebut berdampak pada masih kurangnya staf atau personalia sebagai tenaga pendukung media center yang dipekerjakan. Mengapa demikian? Karena tuntutan spesialisasi penanganan pekerjaan di media center tidak bisa dihindari," ucap Idham.

Idham mencontohkan, idealnya yang menangani fotografi untuk kepentingan penulisan berita dan arsip kegiatan pemilihan sebaiknya ditangani oleh seorang staf atau personalia yang hanya ditempatkan untuk menangangi hal tersebut.

Dengan demikian ia tak akan terganggun dengan pekerjaan lainnya selain fotografi seperti yang masih banyak terjadi selama ini.

Baca Juga: Karyawan Toko Sepatu Tertipu, Motor Dibawa Dibawa Kabur Konsumen dengan Dalih Ambil Uang ke ATM

Bicara feedback informasi publik dari pemilih, Idahm mengungkapkan hal itu dapat dilihat di komentar yang disampaikan oleh pemilih atau publik dikolom kementar baik yang tersedia di media sosial seperti Facebook, IG, Twitter, dan lain sebagainya. Selain itu, komentar juga dapat terlihat di kolom komentar berita di portal yang kini sudah semakin banyak.

"Kini publik dapat dengan mudah menyampaikan respons atas konten kreatif ataupun atas berita yang dipublikasikan oleh KPU sebagai penyelenggara pemilihan," katanya.

Baca Juga: Banjir Bandang di Sumedang, Wabup: Ada 18 Titik Longsor dan 42 KK Terancam Longsor Susulan

Lebih jauh disampaikannya, tantangan bagi media center KPU penyelenggara pemilihan adalah meningkatkan kualitas budaya baca (reading culture) pemilih dan komunikasi politik interaktif pemilih.

Saat ini belum seluruhnya pemilih memandang media center KPU kab/kota dalam penyelenggaraan pemilihan sebagai a center of public information sehingga ini menjadi sebuah tantangan yang membutuhkan komitmen jangka panjang dalam meningkatkan fungsi media center.***



Editor: Sep Sobar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah