Dengan adanya aksi tersebut, pihaknya meminta kepada para pemudik untuk mendengarkan anjuran Pemerintah dan secara tegas menolak mudik dan menolak berpariwisata.
"Pemerintah daerah juga harus proaktif menyikapi soal penularan Covid-19 yang terjadi di daerah, hak warga sehat harus dijamin oleh pemerintah, pemerintah daerah harus tegas menutup akses antara daerah tetangga, pemerintah daerah harus mencontohi masyarakat jangan hanya mengadakan acara seremonial semata, penerapan aturan larang mudik diperketat," imbuhnya.
Selain itu dirinya berharap warga tidak mudik Lebaran dan kemudian bersedia melakukan silaturahim secara daring dengan memanfaatkan teknologi informasi di atas kertas yang memang tampak mudah dilakukan.
Baca Juga: Tukang Es Keliling Nekad Bikin Ulang Palsu, Rp500.000 Upal Dijual Rp100.000 Asli
"Namun, meminta masyarakat bersilaturahim hanya melalui media sosial atau telepon, niscaya tidak akan bisa terjadi jika tidak didukung konstruksi sosial atau wacana yang relevan," pungkasnya.
Selain melakukan orasi aksi menolak mudik, para komunitas yang didominasi muda-mudi tersebut menggelar pasar gratis yang menyediakan berbagai pakaian, masker, dan makanan untuk berbuka puasa, pembacaan puisi serta sosialisasi prokes yang dilakukan seekor anjing besar yang diberi nama Joy.***