Kepada kabar-priangan.com, Ny. Euwi (64), orang tua Dedeh menuturkan, Rabu 28 April 2021 setelah adzan magrib, keluarganya, antara lain, Dedeh (42).
Kemudian tiga anak Dedeh, yakni, Firla Sabana (20), Deandra (14) Ewin Fibi (12) serta tetangganya Ny. Etin Hartini (26), Reynanda (4) berbuka puasa bersama di rumahnya.
Baca Juga: Wabup Pangandaran Sedekahkan Gajinya untuk Masyarakat Tak Mampu
Hidangan menu buka puasa pun banyak varian, diantaranya goreng tempe, sambel, ikan termasuk tumis kangkung yang belakangan diketahui dimasak menggunakan oli mesin bekas.
Saat itu, tutur Euwi, hanya dirinya yang tidak memakan tumis kangkung. Sedangkan enam orang lainnya menyantap tumis kangkung hingga habis.
"Yang paling banyak makan tumis kangkung itu Deandra cucu saya. Ada anak tetangga juga yang baru empat tahun sempat makan kangkung tapi sedikit karena merasa pedas," tutur Euwi.
Baca Juga: Pegawai Non-ASN Pemkab Pangandaran Dipangkas Hingga 10%
Setelah berbuka puasa, belum ada gejala yang dirasakan. Namun setelah menginjak waktu Isya, satu per satu anak dan cucu Euwi mulai merasakan mual.
Euwi mengakui dirinya panik, karena semua yang makan kangkung mengalami muntah berkali-kali hingga kelelahan.
"Saya tak bisa berbuat apa-apa, hanya bisa menyediakan air putih. Dan bergantian membawa mereka ke kamar mandi," kata dia.