Kondisi lalu lintas yang macet ditambah fisik yang lelah dan cuaca panas akan membuat emosi seseorang mengendap.
Sehingga ketika menghadapi hambatan selanjutnya, emosi yang mengendap tersebut akan bisa meledak.
Baca Juga: Dikelola Profesional, Taman Satwa Cikembulan di Kadungora Garut Diperbolehkan Buka
“(Pemudik) mengalami frustrasi. Adanya kebijakan penghambat akhirnya frustasi menimbulkan agresi dan menimbulkan kondisi yang tidak menyenangkan,” ujar Gimmy.
Meski demikian, lanjut Gimmy, marah juga dipengaruhi oleh kemampuan individu dalam mengendalikan dirinya. Karena itu, tidak semua orang akan langsung marah saat menemui kondisi serupa.
Selama aspek rasionalnya masih ada, kemampuan orang dalam mengendalikan emosinya akan lebih baik.
Gimmy menyayangkan, tindakan pemudik marah yang viral tersebut hanya berakhir dengan permintaan maaf.
Hal ini tidak membuat seseorang menjadi lebih matang dan jera. “Sebetulnya perlu dikendalikan dan diberi punishment (hukuman),” kata Gimmy.
Ia menyebutkan, sanksi yang diberikan tidak perlu dilakukan hukuman kurungan penjara. Namun, sebaiknya diberi sanksi sosial.