Bahkan saat ini sudah ada 250 pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit dan paling banyak di RSUD dr Slamet.
Selain jumlah pasien positif Covid-19, dituturkan Rudy, akhir-akhir ini angka kasus kematian akibat Covid-19 di Kabupaten Garut pun terbilang tinggi.
Bahkan pada Kamis 3 Juni 2021, angka kematian akibat Covid-19 di Garut mencapai rekor yakni sampai 12 orang.
Disebutkannya, tingginya kasus kematian pasien Covid-19 di Kabupaten Garut bukan karena faktor penanganan yang kurang.
Baca Juga: Pemkab Garut Kembali Usulkan R.A Lasminingrat Menjadi Pahlawan Nasional
Tingginya angka kematian lebih diakibatkan faktor usia dan juga penyakit penyerta yang diderita pasien Covid-19.
"Penanganan yang dilakukan terhadap para pasien Covid-19 sudah sangat baik. Pentilator sudah kita siapkan dan obat pun kita berikan yang terbaik. Hanya memang 90 persen pasien yang meninggal mengidap penyakit penyerta yang sudah akut dan ada juga yang sudah lansia," katanya.
Selain menyiapkan ruang isolasi tambahan, Rudy mengungkapkan Pemkab Garut melalui Dinas Kesehatan sudah memesan 200 peti mati untuk pasien Covid-19 yang meninggal. Kemudian juga Pemkab sudah menyiapkan lahan khusus untuk pemakaman pasien Covid-19 yang meninggal dan kesulitan mencari tempat pemakaman.
Banyaknya pihak keluarga yang kebingungan untuk mencari lahan pemakaman anggota keluarganya yang meninggal akibat Covid-19 dikarenakan adanya penolakan warga, diakui Rudy menjadi perhatian pihaknya.