KABAR PRIANGAN - Penyebab dugaan keracunan makanan pada acara hajatan di Lingkungan Babakan RT 01/04, Kelurahan Muktisari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat terungkap.
Di antara jamuan makanan hajatan untuk undangan itu, seperti pada soto ayam ditemukan adanya kandungan sianida.
Diketahui, akibat peristiwa tersebut, sebanyak 41 orang mengalami keracunan dan empat orang harus menjalani perawatan serius di RSU Banjar.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjar, H Andi Bastian didampingi Kasi Kesling Dinkes Kota Banjar, H. Rusyono, bahan bumbu pembuatan soto ayam yang mengandung sianida masih batas normal. Yaitu, sebesar 0.01 mg/kg.
"Adanya kandungan sianida 0.01 mg / kg itu, terlihat dari hasil uji labolatorium terhadap soto ayam di Labkesda Jabar. Kondisi kandungan sianida tersebut masih di bawah batas normal," ujar H Rusyono.
Dijelaskan dia, jika kandungan sianida melebihi 1,52 mg/ kg, itu membahayakan dan berpotensi menimbulkan kematian.
Baca Juga: Gegara Cinta Tak Direstui, Pemuda di Tasik Nekat Hamili Gadis di Bawah Umur
Karena kandungan sianida di acara hajatan itu kandungannya kecil, secara otomatis keracunan makanan di acara hajatan itu, bukan akibat sianida 0.01 mg / kg itu.
"Sama halnya, kalaupun hasil lab terungkap ada kandungan nitrit dari daging sebesar 0.01 mg / kg, itu juga masih batas normal dan aman dikonsumsi," ujarnya.
Adapun penyebab keracunan makanan pada acara hajatan itu, menurut Kadis H Andi Bastian, di antaranya bakteri Stapylococcus Aureus dan Basillus Cereus.
Kedua bakteri ini yang mengganggu sistem pencernaan saat makanan masuk ke dalam tubuh manusia.
Baca Juga: Innalillahi, Anggota DPRD Garut Meninggal Dunia Karena Covid-19
"Diduga kedua bakteri itu (Stapylococcus Aureus dan Basillus Cereus) menempel kepada makananproses memasak soto pertama dan kedua. Selain itu, dimungkinkan makanan saos ," katanya.
Terkait jenis bumbu yang menimbulkan keracunan secara spesifik, ini sulit diketahuinya, karena banyaknya bumbu yang bercampur pada soto ayam itu.
Atas kasus keracunan makanan tersebut, H Andi mengimbau masyarakat senantiasa melakukan prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam kehidupan sehari-hari. "Misalnya, rajin mencuci tangan menggunakan sabun sebelum makan atau minum," ujarnya.***