Adang menyebutkan kapasitas RSUD dr Slamet Garut sendiri bisa menampung sekitar untuk 500 pasien.
"Jadi masih ada ekitar 200 bed lagi yang masih kosong" ucap Adang.
Ia memaparkan, pasien diluar covid-19 yang biasa berobat menggunakan fasilitas BPJS tetap akandilayani di rumah sakit pindahan.
Artinya, pasien tersebut tinggal memperlihatkan rujukan dari RSUD dr Slamet.
Baca Juga: Pemkab Garut Segera Kucurkan Jaring Pengaman Sosial Rp600 Ribu Per Keluarga
"Tidak ada masalah, mau pindah berobat ke rumah sakit Guntur, Nurhayati, ataupun rumah sakit lain. BPJS tetap dilayani," katanya.
Dari pantauan kabar-priangan.com, perubahan status pelayanan dari rumah sakit (RS) umum menjadi RS khusus perawatan pasien Covid- 19 membuat suasana RSUD dr Slamet menjadi sepi.
Di sejumlah ruang tunggu pasien terlihat kosong. Tak ada aktivitas, termasuk para pedagang yang biasa berjualan di lobi lobi rumah sakit pun menghilang.
Baca Juga: Polres Garut Bagikan Seribu Nasi Kotak kepada Warga Terdampak PPKM Darurat
Sebagaimana diberitakan, penanganan khusus pasien Covid-19 di RSUD dr Slamet ini dilakukan karena melonjaknya kasus
Covid-19.