Pedagang Pasar Geruduk Kantor Wali Kota Banjar, Protes PPKM Darurat 

- 15 Juli 2021, 06:11 WIB
MASSA yang mengatasnamakan Aliansi Muslim Kota Banjar (Almuktabar) terdampak dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, sempat tegang dengan aparat yang berjaga di sekitar Aula Somahna Bagja Dibuana Setda Kota Banjar, Rabu 14 Juli 2021.
MASSA yang mengatasnamakan Aliansi Muslim Kota Banjar (Almuktabar) terdampak dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, sempat tegang dengan aparat yang berjaga di sekitar Aula Somahna Bagja Dibuana Setda Kota Banjar, Rabu 14 Juli 2021. /kabar-priangan.com/ D Iwan/

KABAR PRIANGAN - Gabungan pedagang pasar dan masyarakat di Kota Banjar mendatangi Kantor Wali Kota Banjar di Jalan Siliwangi, Rabu 14 Juli 2021. 

Massa yang mengatasnamakan Aliansi Muslim Kota Banjar (Almuktabar) itu merasakan terdampak dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Kedatangannya massa ini sempat tegang dengan aparat yang berjaga di sekitar Aula Somahna Bagja Dibuana Setda Kota Banjar.

Baca Juga: Covid- 19 Terus Menggila, ICMI Kota Banjar Usulkan Indonesia Berdzikir

Mereka datang menemui Wali Kota Banjar seiring tempat usahanya yang nonsembako di wilayah Kota Banjar harus ditutup selama PPKM Darurat. Akibat, usaha mereka mengalami kerugian.

Hal yang sama juga dirasakan penjual makanan yang biasa berjualan malam hari dibatasi hingga pukul 20.00 WIB. Padahal mereka yang berjualan pada malam hari itu ada yang baru mulai pada pukul 18.30 WIB atau bada Magrib.

"Kami, berjualan ini untuk mencukupi kebutuhan perut. Jika diharuskan tutup, otomatis akan banyak keluarga pedagang yang kelaparan. Untuk itu, kami menuntut keadilan agar diberi waktu sama berjualan dengan pedagang sembako itu," ujar pedagang perhiasan di Pasar Banjar, Dwi Sriyani yang diamini pedagang lainnya.

Baca Juga: Pekerjakan Karyawan Lebih 50 Persen, PT APL Didenda Rp50 Juta Pada Sidang Tipiring PN Kota Banjar

Menurut pedagang lainnya, saat dilarang berjualan, bantuan kebutuhan hidup pun tak kunjung datang.

Malah justru, ancaman denda atau pidana kurungan itu yang menghantui para pedagang.

Jubir Almuktabar, Ustad Asep Rifa didampingi Ustad Aan Alamsyah mengaku kecewa atas ketidakjelasan PPKM Darurat di Kota Banjar sekarang ini. Karena larangan tanpa solusi malah justru akan semakin memberatkan masyarakat.

Baca Juga: Bupati Garut Harap PPKM Darurat tak Diperpanjang Pemerintah Pusat, Begini Alasannya

"Kebijakan PPKM Darurat, terlihat tidak memihak kepada masyarakat secara luas," ujarnya.

Sementara itu massa yang ingin menyampaikan aspirasi tersebut gagal beraudensi dengan Wali Kota.

Pasalnya, tidak semua yang hadir bisa masuk ke ruangan Kantor Wali Kota Banjar.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Banjar hanya mau audiensi dengan warga hanya perwakilan saja di ruangan itu.

Baca Juga: Waiting List Pasien Covid-19 di IGD RSUD Ciamis Tetap Banyak, Meski Ruang Isolasi Ditambah

Akibatnya, massa yang hadir merasa kecewa, kemudian kompak memilih untuk membubarkan diri, termasuk perwakilan yang ada di ruangan Wali Kota pun ikut keluar ruangan.

Menurut Asda 2 Setda Kota Banjar, H Agus Nugraha, Wali Kota itu bukan tak mau menerima rakyatnya untuk bertemu.

"Bu Wali jelas, ingin menerima aspirasi dari perwakilan saja. Berhubung semua yang hadir masuk ruangan, saat itu Bu Wali keluar ruangan. Ini semua sebagai antisipasi menimbulkan kerumunan, saat PPKM Darurat sekarang ini," ujar H Agus Nugraha. ***

 

Editor: Sep Sobar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x