KABAR PRIANGAN - Ketua Umum Forum Solidaritas Buruh Banjar (FSBB) Toni Rustaman didampingi Sekretaris Umum FSBB, Endang Suryanto, memberikan julukan yang cukup menohok untuk Pemerintah Kota (Pemkot) Banjar.
Mereka menyematkan julukan untuk Pemkot Banjar sebagai "The King Of Slavery Maker" atau jika diterjemahkan secara bebas adalah "Raja Pembuat Perbudakan".
Julukan tersebut dilontarkan FSBB Kota Bankar sebagai bentuk kekecewaan buruh terhadap ketidakmampuan Pemkot Banjar menerbitkan kebijakan yang proburuh dalam hal umpah minimum kabupaten/ kota (UMK) yang berlaku di Kota Banjar.
Baca Juga: Diduga Telantarkan Pasien, Komisi D DPRD Ciamis Datangi RS Dadi Keluarga
Menurut Endang, UMK Kota Banjar selama tiga tahun berturut-turut berada di posisi terendah di Jawa Barat.
Oleh karena itu, ujarnya, kelompok buruh yang tergabung dalam organisasi FSBB Kota Banjar berinisiatif untuk menganugerahi piagam penghargaan kepada Pemkot Banjar sebagai "The King Of Slavery Makers".
"Piagam penghargaan dari buruh seperti itu, sebetulnya sudah tiga kali dianugrahkan kepada Pemkot Banjar, sejak tahun 2019, 2020 dan terbaru tahun 2021," ujar Toni, Senin 26 Juli 2021.
Dijelaskan Toni, penghargaan "The King Of Slavery Makers" tahun lalu, diserahkan melalui kepada Plt Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Banjar, H. Lukmanul Hakim.