Baca Juga: Dampak Pandemi Covid-19, PAD Kota Banjar Anjlok, Hingga Juli 2021 Baru Tercapai 32.78 Persen
Dadih berharap, proses penyambungan ini lancar dan berlangsung tidak terlalu lama. Sebab pihaknya akan mengusahakan bekerja semalaman hingga pagi, agar penutupan air tidak terlalu lama.
Untuk itu, Dadih meminta, pelanggan untuk bisa menampung dan menghemat air. Sehingga pada saat dibutuhkan ketika aliran air ditutup, maka memiliki stok/cadangan air.
Ia pun memprediksi untuk normalisasi saluran air akan berlangsung selama 3 hari kedepan. Upaya ini untuk mengganti air yang lama diganti oleh air yang baru, sehingga tidak keruh akibat dampak perbaikan.***
Pada tahun ini dikatakan dia, PDAM memang mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat sepanjang 14 KM dengan nilai hampir Rp13 miliar. PDAM dijelaskan sebagai penerima manfaat, dimana untuk proses lelang dan segalamacamnya diurus pemerintah pusat.
Baca Juga: Naik ke Level 4 PPKM, Bupati Garut Kebut Pelantikan Pejabat Administratif Agar Segera Bisa Bekerja
"Manfaat dengan digantinya pipa lama oleh yang baru ini, mudah-mudahan frekwensi kebocoran dari jalur Orbita ke Cibeureum berkurang, bahkan tidak ada kebocoran," jelas Dadih.
Nilai tambah kedua, dari segi pasokan air ke wilayah Cibeureum dan Manonjaya akan lebih baik. Berbeda dari sebelumnya yang kerap terjadi kebocoran hingga membuat pasokan air tidak maksimal.
Dadih juga menargetkan, dengan adanya pipa baru ini bakal bisa dilakukan penambahan pelanggan baru sebanyak 500 sambungan pada tahun 2022. Hal ini melihat kapasitas debit air yang lebih besar dan lancar.***