Dampak Kekeringan, Warga Cibatu Garut Dilanda Krisis Air Bersih

- 13 Agustus 2021, 04:12 WIB
Salah seorang warga Desa Kertajaya, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut tengah mengantri untuk mendapatkan giliran pembagian air bersih. Setiap tahun, bencana kekeringan selalu melanda daerah tersebut saat musim kemarau.
Salah seorang warga Desa Kertajaya, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut tengah mengantri untuk mendapatkan giliran pembagian air bersih. Setiap tahun, bencana kekeringan selalu melanda daerah tersebut saat musim kemarau. /kabar-priangan.com/ Aep Hendy/

Di sisi lain dikui mereka, selama ini pihak Pemkab Garut pun sudah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi permasalahan
yang rutin terjadi itu akan tetapi kondisi yang sama masih terus saja terjadi setiap tahunnya.

Baca Juga: Ribuan Warga Kertajaya Garut Kesulitan Air Bersih, Wagub Jabar Bawa Truk Tanki Air Bersih ke Garut

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Satriabudi membenarkan adanya warga yang mulai mengalami kesulitan mendapatkan air bersih di Garut.

Bahkan diakuinya sebelumnya hal itu sudah diprediksi karena memang sudah menjadi fenomena yang ritun terjadi setiap
tahunnya.

"Dari catatan BPBD, wilayah Kecamatan Cibatu memang merupakan daerah yang paling terdampak ketika musim kemarau melanda. Banyak daerah yang mengalami kekeringan parah dan hal ini sudah rutin terjadi setiap tahunnya," ujar Budi.

Terkait hal tersebut, ditambahkan Budi, pihaknya sejak jauh-jauh hari sudah melayangkan surat kepada pihak Pemerintahan Kecamatan Cibatu agar segera mengambil langkah-langkah antisipasi.

Baca Juga: BPNT Hampir Setahun Tak Pernah Cair, Dipertanyakan Warga Tarogong Garut

Namun entah kenapa, sampai saat ini pihaknya belum menerima surat balasannya.

Budi menjelaskan, langkah antisipasi yang dimaksud adalah pihak kecamatan segera memberikan data baik jumlah warga yang terdampak maupun sumber air yang bisa dimanfaatkan.

Jika sejak awal sudah diketahui adanya sumber air, maka pihaknya bisa secepatnya berkoordinasi dengan dinas terkait untuk melakukan pipanisasi.

"Atau jika tak bisa dilakukan pipanisasi, paling tidak kami juga bisa berkoordinasi dengan pihak PDAM agar membantu menyuplai air ke daerah yang benar-benar membutuhkannya," kata Budi.***

Halaman:

Editor: Sep Sobar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah