Sedangkan untuk mencuci, warga terpaksa harus menggunakan air sungai itu pun sebelumnya mereka harus rela berjalan kaki dulu dengan jarak ratusan meter.
Menurut Jafar, di daerahnya itu setiap tahunnya pasti terjadi bencana kekeringan yang menyebabkan warga kesulitan mendapatkan air bersih.
Hal ini terjadi setiap kali musim kemarau melanda karena perkampungan mereka berada di kawasan perbukitan.
Baca Juga: Upaya Percepatan Vaksinasi di Garut Terkendala Keterbatasan Dosis Vaksin dari Pemerintah Pusat
Masih menurut Jafar, di daerahnya tersebut saat ini memang sudah ada sejumlah sumur. Namun saat musim kemarau seperti sekarang ini, walaupun sudah digali sedalam mungkin, sumur tersebut hanya bisa mengeluarkan air dalam jumlah yang sediit sehingga sangat tak seimbang dengan tingkat kebutuhan warga.
"Kalau sawah mah jelas-jelas kondisinya sudah sangat kering. Jangankan memikirkan untuk keperluan pertanian, untuk kebutuhan sehari-hari saja sudah sangat sulit," katanya.
Baik Yeni maupun Jafar berharap agar segera ada solusi guna mengakhiri penderitaan yang dialami warga akibat sulitnya mendapatkan air bersih setiap kali usim kemarau.
Baca Juga: Jokowi Beli Sepatu Sneakers dari Greysia Polii, Peraih Medali Emas Olimpiade Tokyo
Di sisi lain dikui mereka, selama ini pihak Pemkab Garut pun sudah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi permasalahan
yang rutin terjadi itu akan tetapi kondisi yang sama masih terus saja terjadi setiap tahunnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Satriabudi membenarkan adanya warga yang mulai mengalami kesulitan mendapatkan air bersih di Garut.