Bahkan diakuinya sebelumnya hal itu sudah diprediksi karena memang sudah menjadi fenomena yang ritun terjadi setiap
tahunnya.
"Dari catatan BPBD, wilayah Kecamatan Cibatu memang merupakan daerah yang paling terdampak ketika musim kemarau melanda. Banyak daerah yang mengalami kekeringan parah dan hal ini sudah rutin terjadi setiap tahunnya," ujar Budi.
Terkait hal tersebut, ditambahkan Budi, pihaknya sejak jauh-jauh hari sudah melayangkan surat kepada pihak Pemerintahan Kecamatan Cibatu agar segera mengambil langkah-langkah antisipasi.
Namun entah kenapa, sampai saat ini pihaknya belum menerima surat balasannya.
Baca Juga: Perempuan Separuh Baya di Kota Banjar Ngamuk, Pecahkan Hape dan Pukuli Polisi
Budi menjelaskan, langkah antisipasi yang dimaksud adalah pihak kecamatan segera memberikan data baik jumlah warga yang terdampak maupun sumber air yang bisa dimanfaatkan.
Jika sejak awal sudah diketahui adanya sumber air, maka pihaknya bisa secepatnya berkoordinasi dengan dinas terkait untuk melakukan pipanisasi.
"Atau jika tak bisa dilakukan pipanisasi, paling tidak kami juga bisa berkoordinasi dengan pihak PDAM agar membantu menyuplai air ke daerah yang benar-benar membutuhkannya," kata Budi.***