Dampak Kekeringan di Kabupaten Garut, Berlanjut pada Urusan Hubungan Suami-Istri

- 15 Agustus 2021, 07:38 WIB
Salah seorang warga Desa Kertajaya, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut sedang mengantre untuk mendapatkan giliran pembagian air bersih.
Salah seorang warga Desa Kertajaya, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut sedang mengantre untuk mendapatkan giliran pembagian air bersih. /kabar-priangan.com/ Aep Hendy/

Bahkan diakuinya sebelumnya hal itu sudah diprediksi karena memang sudah menjadi fenomena yang ritun terjadi setiap
tahunnya.

Baca Juga: Ratusan Pelajar SMAN 1 Banjar Jalani Vaksinasi Covid-19, Kapolres: Kami Imbau Pihak Sekolah Inisiasi Vaksinasi

"Dari catatan BPBD, wilayah Kecamatan Cibatu memang merupakan daerah yang paling terdampak ketika musim kemarau melanda. Banyak daerah yang mengalami kekeringan parah dan hal ini sudah rutin terjadi setiap tahunnya," ujar Budi.

Terkait hal tersebut, ditambahkan Budi, pihaknya sejak jauh-jauh hari sudah melayangkan surat kepada pihak Pemerintahan Kecamatan Cibatu agar segera mengambil langkah-langkah antisipasi.

Namun entah kenapa, sampai saat ini pihaknya belum menerima surat balasannya.

Baca Juga: Perempuan Separuh Baya di Kota Banjar Ngamuk, Pecahkan Hape dan Pukuli Polisi

Budi menjelaskan, langkah antisipasi yang dimaksud adalah pihak kecamatan segera memberikan data baik jumlah warga yang terdampak maupun sumber air yang bisa dimanfaatkan.

Jika sejak awal sudah diketahui adanya sumber air, maka pihaknya bisa secepatnya berkoordinasi dengan dinas terkait untuk melakukan pipanisasi.

"Atau jika tak bisa dilakukan pipanisasi, paling tidak kami juga bisa berkoordinasi dengan pihak PDAM agar membantu menyuplai air ke daerah yang benar-benar membutuhkannya," kata Budi.***

 

Halaman:

Editor: Sep Sobar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah